Thursday, July 8, 2021

 Peran museum ternyata kuat sekali dalam mengedukasi anak-anak. Itu saya perhatikan pada anak laki-laki saya, Elia yang Juni kemarin beranjak usia 9 tahun. Setelah mengunjungi dua museum perang dunia di Normandy (Perancis) dan Bastogne (Belgia) rasa ingin tahunya demikian membuncah. Berbagai film dokumenter dan buku-buku yang berkaitan dengan perang dunia dia lahap sendiri.


Minggu ini dia dan teman sekelompok harus memberikan presentasi dengan alat bantu cardboard yang dia dan teman-temannya desain sendiri. Isinya tentang perang dunia kedua, bagaimana perang dimulai, lantas pihak-pihak mana yang terlibat, termasuk menyisipkan kisah legendaris Anne Frank, seorang gadis Yahudi yang sempat bersembunyi di ruang rahasia di sebuah rumah yang sampai sekarang masih dijadikan museum di kota Amsterdam.


Saya bisa melihat ada perubahan cara pandang dia memandang kehidupan. Bahwa kematian itu hal yang sangat dekat. Apalagi di tengah pandemi seperti ini, isu kematian sudah menjadi pembicaraan sehari-hari. Dan saya senang ketika anak ini dengan akal seusia itu mulai berpikir, “Mama, apa yang terjadi kemudian setelah kematian?”

Semoga pertanyaan ini terus menggema di dalam dirinya, agar dia bisa mempersiapkan diri untuk menyongsong sebuah kehidupan yang pasti akan dijelang…

No comments:

Post a Comment