Friday, March 22, 2019


“Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kalian.”


(HR Bukhari dan Muslim)



Hidup itu harus pintar-pintar menyetel sudut pandang. Kalau gaji Anda Rp 5.000.000 sebulan lalu membandingkan dengan yang bergaji sepuluh atau dua puluh juta, maka angka lima juta itu jadi kerdil rasanya. Sama halnya yang sudah bergaji dua puluh juta lalu memaksakan diri dengan gaya hidup orang yang penghasilannya lima puluh juta, maka ia akan selalu merasa kekurangan.

Namun coba bandingkan dengan ia yang harus mengukur jalanan seharian demi mendapatkan seratus ribu rupiah dengan menembus hujan dan berpeluh keringat bahkan tak jarang harus menggendong anak yang masih balita di pangkuannya.

Jika ingin diberikan hati yang bersyukur maka hati-hati dalam memalingkan pandangan dalam kehidupan. Sesimpel yang diajarkan oleh seorang mursyid, “Jika kamu tidak punya uang, jangan jalan-jalan ke mall”. Kenapa? Karena saat kita ke mall itu membuka berbagai informasi masuk ke indera kita. Tadinya tidak ingin tas itu jadi timbul keinginan membelinya. Tadinya tidak butuh handphone yang itu jadi tiba-tiba merasa butuh meng-upgrade handphone yang masih berfungsi itu. Pasar dunia akan selalu mencari cara untuk membangkitkan keinginan dan hasrat manusia untuk mengejarnya. Sesuatu yang harus diukur dengan cermat dengan jurus 3 K:

1.      Keinginan. Jika memang ada keinginan, harus disesuaikan dengan 2 K lainnya, yaitu.

2.      Kemampuan. Apakah ada uangnya? Dan ini tidak boleh mengganggu pos pengeluaran wajib dan yang telah direncanakan.

3.      Kesempatan. Apakah memang waktunya tepat? Barangnya ada? Apakah dapat ditunda?

Sebenarnya dalam setiap rupiah pendapatan kita, baik itu berupa gaji bulanan atau keuntungan berdagang, maka Allah sudah menentukan peruntukannya dengan presisi. Maka etika yang terbaik saat kita baru gajian atau mendapat untung dalam berbisnis adalah berucap syukur alhamdulillah lalu sempatkan sesaat berdoa kepada-Nya agar dibimbing dalam penyaluran hartanya agar mudah hisab di hari akhir nanti.

Demikianlah salah satu kunci menikmati kehidupan. Mensyukuri apa yang Allah hadirkan ke dalam diri kita per hari ini. Mensyukuri pekerjaan yang ada. Mensyukuri usaha yang dimudahkan. Hanya dengan bersyukur maka pintu nikmat yang berikutnya akan terbuka, insya Allah.

“Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”(QS Ibrahim [14]:7)



No comments:

Post a Comment