“Lihatlah kepada orang-orang yang lebih
rendah daripada kalian, dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang
berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya
kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kalian.”
(HR Bukhari dan Muslim)
Hidup itu harus pintar-pintar menyetel sudut
pandang. Kalau gaji Anda Rp 5.000.000 sebulan lalu membandingkan dengan yang
bergaji sepuluh atau dua puluh juta, maka angka lima juta itu jadi kerdil rasanya.
Sama halnya yang sudah bergaji dua puluh juta lalu memaksakan diri dengan gaya
hidup orang yang penghasilannya lima puluh juta, maka ia akan selalu merasa
kekurangan.
Namun coba bandingkan dengan ia yang harus
mengukur jalanan seharian demi mendapatkan seratus ribu rupiah dengan menembus
hujan dan berpeluh keringat bahkan tak jarang harus menggendong anak yang masih
balita di pangkuannya.
Jika ingin diberikan hati yang bersyukur maka
hati-hati dalam memalingkan pandangan dalam kehidupan. Sesimpel yang diajarkan
oleh seorang mursyid, “Jika kamu tidak punya uang, jangan jalan-jalan ke mall”.
Kenapa? Karena saat kita ke mall itu membuka berbagai informasi masuk ke indera
kita. Tadinya tidak ingin tas itu jadi timbul keinginan membelinya. Tadinya
tidak butuh handphone yang itu jadi
tiba-tiba merasa butuh meng-upgrade handphone yang masih berfungsi itu. Pasar
dunia akan selalu mencari cara untuk membangkitkan keinginan dan hasrat manusia
untuk mengejarnya. Sesuatu yang harus diukur dengan cermat dengan jurus 3 K:
1.
Keinginan. Jika memang ada
keinginan, harus disesuaikan dengan 2 K lainnya, yaitu.
2.
Kemampuan. Apakah ada uangnya? Dan
ini tidak boleh mengganggu pos pengeluaran wajib dan yang telah direncanakan.
3.
Kesempatan. Apakah memang waktunya
tepat? Barangnya ada? Apakah dapat ditunda?
Sebenarnya dalam setiap rupiah pendapatan kita,
baik itu berupa gaji bulanan atau keuntungan berdagang, maka Allah sudah menentukan
peruntukannya dengan presisi. Maka etika yang terbaik saat kita baru gajian
atau mendapat untung dalam berbisnis adalah berucap syukur alhamdulillah lalu
sempatkan sesaat berdoa kepada-Nya agar dibimbing dalam penyaluran hartanya
agar mudah hisab di hari akhir nanti.
Demikianlah salah satu kunci menikmati
kehidupan. Mensyukuri apa yang Allah hadirkan ke dalam diri kita per hari ini.
Mensyukuri pekerjaan yang ada. Mensyukuri usaha yang dimudahkan. Hanya dengan
bersyukur maka pintu nikmat yang berikutnya akan terbuka, insya Allah.
“Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan,
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu,
tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”(QS Ibrahim
[14]:7)
No comments:
Post a Comment