Friday, March 29, 2019

PHAGOCYTOSIS
Tubuh kita memiliki mekanisme canggih untuk mengeluarkan kuman dan zat yang berbahaya di tingkat sel, namanya "Phagocytosis" (fagositosis). Proses ini yang menjadi dasar mekanisme pertahanan tubuh (imunitas), agar seseorang tidak sakit.
Prinsip bekerjanya sangat sederhana. Sel pertahanan yang beragam itu harus terlebih dulu mengidentifikasi kemudian melakukan kontak dengan kuman dan racun. Kemudian sel pertahanan tubuh itu akan melumatnya untuk kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh. Demikianlah Allah mencipta tubuh kita demikian canggih hingga ia bisa mempertahankan dan membersihkan dirinya sendiri di tingkat seluler.
Dalam hidup pun proses "Phagocytosis" ini ada. Ia berupa mekanisme Ilahiyah yang berfungsi meruntuhkan waham, membersihkan penyakit hati dan membebaskan hati dari berbagai ikatan dan dominasi yang tidak haq.
Proses pembersihan ini terjadi kadang dalam bentuk dibuat usahanya bangkrut, ditipu orang, barang dicuri dsb untuk membersihkan kelebihan harta yang tidak haq. Barangkali pernah kurang zakatnya, barangkali pernah sedikit curang dalam bisnis atau di pekerjaan, barangkali ada saudara atau tetangga yang pernah butuh pertolongan tapi tidak kita perhatikan dsb. Apapun itu proses pengambilan sesuatu dari diri seseorang biasanya berupa sebuah proses pembersihan yang menyehatkan bagi jiwanya.
Proses pembersihan bisa datang berupa sulit mencari kerja, sulit mendapatkan jodoh, sulit mendapatkan keturunan, karena barangkali ada sesuatu hal yang dilakukan di masa lampau yang melahirkan konsekuensi penundaan dikabulkannya doa atau keinginan tersebut.
Apapun fenomenanya - yang biasanya berupa hal yang tidak mengenakkan- ia merupakan mekanisme peruntuhan hal-hal yang tidak haq dalam diri. Barangkali ada pemikiran yang kurang lurus, perasaan yang menyimpang, logika yang kurang ajeg, kecintaan yang berlebihan kepada ciptaan-Nya dll.
Demikianlah "phahocytosis" di level kehidupan berfungsi membersihkan diri sang insan agar ia semakin mendekati fitrah diri, mata air kebahagiaannya yang sejati.
Seorang muslim adalah ia yang berserah diri, percaya penuh kepada Allah saat sedang diberikan terapi kehidupan. Dijalaninya dengan hati yang yakin bahwa sesakit apapun mekanismenya, selama apapun masa penantiannya, sepedih apapun hati menghadapinya, Allah Ta'ala sedang menyembuhkan dirinya dan menjadikannya manusia yang lebih baik lagi.
Wallahu'alam

No comments:

Post a Comment