Kulihat engkau disana
Tergeletak di atas jalan
Bersama barang bekas lain yang dijajakan.
“Hoeveel kost dit Meneer?” Kutanya sang penjual berapa dia membandrolmu.
“Sepuluh euro” jawabnya. “Karpet ini bagus untuk alas kaki atau keset di pintu.” Lanjut sang penjual.
“Oh, bukan meneer. Ini bukan karpet biasa. Ini karpet untuk shalat.” Sambil aku peragakan gerakan sujud di atasnya.
“Oh maaf, saya tidak bermaksud menghina.”
“Het is oke, saya percaya Meneer tidak bermaksud demikian.”
Kubawa kau pulang.
Agar tak ada yang membelimu untuk alas kaki atau keset pintu.
Karena engkau diciptakan bukan untuk itu.
Semoga suatu saat nanti kau bisa menjadi saksi yang baik akan percakapan-percakapan intim dengan-Nya dalam sujudku bersamamu, juga bersama anak-anak dan mungkin cucu dan cicitku. Wallahu’alam
Welcome to the family, sajadah baruku.
No comments:
Post a Comment