Aku kena sentil lagi sama Gusti Allah.
Alhamdulillah.
Ceritanya beberapa bulan lalu kenalan sama tetangga baru. Perempuan muda Asia yang tak lama menikah dengan orang Belanda.
Sebagai orang yang baru tinggal disini tentu dia mengajukan banyak pertanyaan. Saya ladeni sebisanya.
Sampai ketika beliau beberapa kali kirim whatsapp minta ngopi bareng atau izin mampir ke rumah. Tapi sekian kali juga saya menolak dengan seribu satu alasan, karena dari awal merasa ngga ada chemistry.
Pernah suatu kali saat membalas pesannya saya terlihat kesal dan suami bertanya, "Kenapa?"
Saya bilang beliau ini persisten banget ngajak aku jalan bareng atau ngopi atau pengen ke rumah. Wah kewalahan nolaknya. Sementara waktu saya terbatas, harus selektif meluangkan waktu. Nah, pas bilang begitu ke suami, langsung terasa hati nurani menegur. "Hei, kamu kok sombong sekali sih!"
Bener aja, dua minggu kemudian saya butuh suatu bantuan. Sudah minta tolong kenalan sana-sini dan tetangga kiri-kanan pada ngga bisa. Guess what? Si mbak itu yang ringan tangan membantu. Juga pada beberapa kali keadaan dimana saya dalam posisi membutuhkan bantuan.
Kami memang ngga begitu nyambung kalau ngobrol. Tidak begitu punya chemistry untuk bisa ngobrll berdua sambil ngopi. Tapi ternyata dibalik Allah mengirim tamu-tamu baru itu ada faedah yang besar. Itu yang saya luput membaca di awal waktu.
Masya Allah. Maafkan akan kebodohan hati hamba ya Allah.
Terima kasih untuk pembelajaran yang luar biasa ini.
Tapi tidak apa-apa, mendingan disentil sekarang di dunia dibanding di alam nanti🙏
No comments:
Post a Comment