Tuesday, September 10, 2019

Biasanya kalau hujan turun enggan keluar rumah untuk bersepeda. Tapi hari ini berhubung sudah janjian, walaupun hujan deras ditempuh juga. Jaraknya cukup lumayan 18km pp. Dan anehnya saya bisa sangat menikmati perjalanan walaupun wajah basah oleh limpahan air hujan. Padahal biasanya kalau hujan turun sedikit saja sudah buru-buru berteduh atau langsung ngebut pulang. Kenapa bisa berbeda kali ini?

Saya lalu melihat diri sendiri. Kali ini pakaian, jas, topi dan sepatu sudah pakai khusus cuaca hujan. Tahan air.
Barangkali ini kiranya saya jadi lebih bisa bersahabat dengan hujan. Karena saya sudah dibekali dengan pakaian yang memadai. Jadi ingat pepatah orang-orang Skandinavia yang cuacanya banyak hujan dan dingin, mereka bilang "There is no such thing as bad weather, only unsuitable clothing."

Menempuh kehidupan juga begitu. Kala tidak siap dengan perubahan hidup, maka siap-siap pontang-panting dibuatnya. Karena kehidupan tidak akan pernah statis, dinamika kehidupan adalah hukum alam. Seperti bumi yang berputar agar setiap bagiannya terkena sinar matahari dengan baik. Ada siang dan ada malam. Jika bumi berhenti berputar maka akan punahlah umat manusia. Di satu bagian bumi akan sangat panas hingga tak bisa ditinggali, sementara wajah lain yang tak kena matahari akan dingin seperti zaman es, bahkan lebih parah.

Kalau tahu natur kehidupan akan terus berubah, maka bersiaplah akan datangnya perubahan. Tidak selamanya roda di kehidupan di bawah. Juga tak selamanya di atas. Kadang kita senang, kadang sedih. Kadang rumah tangga rukun, kadang ribut ga karuan. Kadang anak lucu dan nurut, kadang jadi nyebelin dan membangkang.

Di semua perubahan itu sebenarnya ada pengaturan Gusti Allah yang menyehatkan jiwa. Karena manusia itu kalau dilepas, selalu diberi senang dan mudah terus akan lupa dan cenderumg sombong seperti Iblis. Di sisi lain kalau ditarik, selalu susah hidupnya akan patah. Maka Allah akan pergilirkan semua dalam kadar yang presisi.

Kalau saat hujan ya pakai pakaian hujan and life goes on.
Kalau sedang panas ya pakai pelindung dari matahari and life goes on.

Berjalan menuju Allah itu memerlukan keteguhan hati yang kuat. Jangan seperti orang yang disindir di Al Quran, kalau ada kilat sesekali baru berjalan. Kalau lagi senang doanya dikabul semangat ngaji. Tapi begitu merasa terpuruk lantas mutung dan menjauh dari jalanNya. Itu tanda jiwa yang masih kekanak-kanakan.

Kalau benar-benar serius ingin dekat dengan Allah maka hujan , panas, angin, bahkan badai sekalipun akan  ditembus. Walau harus merangkak.
Makanya, berbekallah dengan baik, agar kita bisa menikmati perjalanan. "Dan sebaik-baik bekal adalah Taqwa" QS Al Baqarah:197

No comments:

Post a Comment