Sunday, July 26, 2020


Istilah “Ilah” artinya tuhan atau sebuah kekuasaan tertentu yang mengatur kita, yang menjadi dasar kita mengambil keputusan, yang menjadi sumber ketakutan, atau yang kita benar-benar andalkan untuk menyokong keberlangsungan hidup.

“Ilah” untuk seseorang bisa jadi pekerjaannya yang dari situ ia andalkan betul sebagai penunjang penghidupan bagi diri dan keluarganya. Bisa jadi “ilah” untuk yang lain adalah kerajaan bisnis yang tengah dibangunnya yang dia bekerja siang dan malam untuk itu. Bagi yang lain, “ilah” bisa jadi sebuah pengakuan dari keluarga atau masyarakat, yang dia ketakutan untuk kehilangan hal itu. Atau seseorang bisa menjadi “ilah” manakala ia cintai demikian dalam hingga susah melepaskan sekadar ide untuk berpisah dengannya. Ada “ilah-ilah” lain berupa kepandaian, pangkat atau bisa jadi masalah dalam kehidupan yang ia diperbudak olehnya dalam pusaran tanpa tepi.

Apapun itu, agama membawa kita kepada jalan pembebasan dari segenap “ilah-ilah” palsu yang membelenggu. Hingga akhirnya kita bisa mengatakan betul dari dalam hati “laa ilaaha ilallah”, tidak ada ilah selain Allah. Tidak ada yang lebih mengatur kehidupan kita selain Allah. Serta tidak ada yang lebih penting dibanding Dia.[]




No comments:

Post a Comment