TENTANG WAFAT
Selama ini saya mengira kata “wafat” sama dengan meninggal dunia.
Ternyata kata “wafat” dan “maut” ada di dalam Al Qur’an dan jika ditelaah lebih
dalam ternyata memiliki makna yang berbeda.
Kata “maut”, “mati” atau “ajal” bermakna berakhirnya kehidupan,
ditandai dengan keluarnya daya hidup berupa ruh dari tubuh manusia sehingga
seluruh fungsi jasad berhenti sampai akhirnya tidak ada tanda-tanda kehidupan.
Adapun kata “wafat” atau “wafa” artinya menyempurnakan. Misal
menyempurnakan janji. Dalam Bahasa Arab ada istilah “awfa daina” artinya menyelesaikan utang. Dalam Surat Ali Imran kata
“wafat” ini dinyatakan dalam istilah “mutawafika” yang dikaitkan dengan Nabi
Isa as yang diangkat ke langit. Artinya Allah telah menyempurnakan urusan (‘amr)
sang nabi pada saat itu hingga ia diangkat ke langit.
Dengan pengertian baru ini, semoga kiranya kita menjadi orang-orang
yang diwafatkan, dalam arti jelang habisnya jatah nafas kita di dunia ini semua
urusan yang ada di tangan kita telah ditunaikan, semua potensi yang Allah
amanahkan telah tuntas dialirkan. Agar kita tidak sekadar mati, berakhir kehidupan
tapi wafat dalam arti telah digenapkan semua urusannya. Aamiin.
Amsterdam, Ahad pukul 12.50 siang
26 Juli 2020 / 5 Dzulhijjah 1441 H
No comments:
Post a Comment