Saturday, August 28, 2021

 Look Beyond


Kehidupan itu memiliki berbagai dimensi. Jika kita hanya disibukkan dengan dimensi fisik dalam hidup ini dijamin akan kelelahan, sering sedih dan kecewa sampai menderita. Karena banyak hal yang Allah izinkan terjadi dan itu tidak sesuai dengan keinginan kita.


Kalau hanya melihat kenyataan bahwa diri tidak "sesukses" orang lain. Kita menjadi kehilangan orientasi bahwa di titik dimana kita berada sekarang demikian banyak nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kita. Tapi kita hanya berkutat mengeluhkan hal yang belum kita raih alih-alih mensyukuri apa yang ada. Mungkin merasa belum membanggakan orang tua dengan peraihan kesuksesan dunia, merasa belum memiliki karir yang tinggi, merasa bisnisnya belum dianggap berhasil, merasakan "career stuck"- tak ada kemajuan dll.


Kalau kita merasa hidup bagai tergadai oleh mimpi-mimpi kita, maka kita akan menjalaninya seakan-akan selalu ada yang kurang dengan diri ini. Padahal apa-apa yang Allah Ta'ala telah sampaikan jauh lebih banyak dan lebih baik dari sekadar keinginan kita. Mungkin merasa jodohnya belum juga datang, merasa miskin, atau merasa diri kurang berharga dibanding saudara-saudara yang lain.


Kalau kita merasa diri hina dan berlumur dosa,serta ibadah kurang sekali sedemikian rupa hingga membuat kita berkecil hati dari mengharapkan ampunan dan rahmat-Nya maka kita seakan mengecilkan keluasan kasih sayang-Nya yang tak bertepi itu. 


Akan selalu ada hal yang membuat kita kecewa, sedih, rendah diri, dan berkecil hati dalam hidup. Tapi itu kalau kita hanya berhenti memandang fenomena lahiriyah yang ada. Coba pandang lebih jauh, look beyond. Pandang lebih dalam. Bentangkan imajinasi kita dan coba bayangkan bahwa semua yang mewujud di alam kehidupan ini sungguh tidak datang atau terjadi dengan sendirinya. Ini adalah tauhid dasar. Tak ada satupun ciptaan yang mewujud tanpa Dia Sang Maha Wujud izinkan hadir. Artinya dibalik semua fenomena ada Allah Ta'ala yang menggerakkan itu semua. Agar kita belajar untuk memandang jauh, bahwa semua yang hadir dihadirkan melalui tangan Sang Maha Kuasa. Jika itu bisa mulai kita lihat, maka hati akan merasa tenang. Karena iman membawa kita kepada sebuah keyakinan yang dalam bahwa jika sesuatu itu Allah izinkan maka pasti berlimpah kebaikan di dalamnya. Perkara akal pikiran belum mampu memahaminya per saat ini, sabar dulu dan mohonlah agar diberi pemahaman yang baik tentang hidup. Ini salah satu makna "ihdina shiraathal mustaqiim", petunjuk yang kita minta dalam setiap shalat. Karena untuk membaca petunjuk diperlukan kemampuan akal dalam yang baik. Agar kita bisa menangkap semua dimensi kehidupan yang Allah Ta'ala gelar di setiap saat, baik dimensi lahir maupun batinnya. Dengannya hati merasa tenang, karena dia terus tersambung dengan-Nya.


"Ingatlah hanya dengan dzikr kepada Allah hati menjadi tenteram" (QS Ar Ra'd 28)

No comments:

Post a Comment