Makin berusia, makin melihat bahwa kunci keselamatan itu terletak pada pertolongan Allah Ta'ala. Titik.
Jadi mesti pinter-pinter dalam memikat Allah, apapun yang bisa kita lakukan. Harus banyak memanggil dan berdialog dengan Dia dalam keadaan apapun. Sedang shalat, di luar shalat. Sedang rebahan, sedang olahraga, sedang masak, sedang nyetir, sedang belanja. Sebut terus Dia. Agar hati terpaut hanya kepada-Nya.
Karena begitu hati kita mengandalkan gaji bulanan, uang hasil proyek, keuntungan ini-itu, pinjaman itu, sanak saudara yang dianggap berkemampuan, deposito, harta warisan, janji ini-itu, asuransi, kepopuleran, pangkat dan jabatan, bahkan mengandalkan segenap amal shalih atau ibadah kita yang katanya hebat itu. Wah sudahlah, kita tengah mengundang badai musibah ke dalam kehidupan kita sendiri.
Ingat ikrar tauhid kita setiap hari, "asyhadu an laa ilaa ha ilallah". Tiada ilah selain Allah. Tak ada sandaran selain Dia. Tak ada kekuatan selain dari-Nya. Tak ada rezeki selain dari-Nya. Tak ada ketenangan selain bersama-Nya. Tak ada kekuatan selain Dia yang memberi. Tak ada kedamaian selain Dia yang menganugerahkan. Tak ada kelanggengan selain Dia yang memegang.
Dan Dia sungguh tak pantas diduakan oleh selain-Nya.
No comments:
Post a Comment