Thursday, September 8, 2022

 

BRIGHT
Saya suka memerhatikan kolega saya yang satu ini. Namanya Bright, asal dari Ghana. Kalau dia kerja, pace-nya lambreta alias lambat. Kadang bikin kesel. Kalau saya coba bantu dia dengan ambil alih beberapa tugasnya dia suka menolak. Tapi akibatnya kami harus mengantri menunggu dia menyelesaikan satu persatu pesanan dari restoran. Padahal ini restoran cepat saji. You gotta be fast!
Berminggu-minggu saya perhatikan memang kecepatan kerja dia ya segitu-gitunya. Kadang saya perhatikan dia sering berhenti untuk duduk, sesekali sambil makan. Bikin geleng-geleng kepala pokoknya melihatnya.
Tapi malam ini, semua perilaku dia itu terjelaskan sudah. Ternyata dia punya dua pekerjaan - seperti kebanyakan imigran dari Ghana. Dia kerja di malam hari di restoran sampai jam 3-4 dini hari. Tidur jam 5 pagi dan bangun jam 7-8 pagi untuk bekerja sebagai schoonmaakster (petugas kebersihan). Pantas saja kerja dia lambat di malam hari dan kerap berhenti, tenaganya sudah terkuras seharian!
Saat saya tanya, kenapa harus bangun sepagi itu? Jawabnya ringan dengan pembawaannya yang senantiasa ceria. Singkat, padat, katanya, "Tessa, i'm a man. I have to work hard for my family!" Saya tahu anaknya tiga. Yang kecil masih usia balita. Dan dia kerap mengirim uang buat orang tuanya di Ghana. Kampung halaman tempat dia pulang setiap beberapa tahun sekali dan tinggal di sana selama 1-2 bulan.
Lain kali saya melihatnya lambat mengerjakan pesanan, saya tidak akan membuatnya terburu-buru. Biarkan pelanggan menunggu beberapa menit lagi. This man has a tough life. Semoga amal itu membuat hatinya terang seperti namanya.


No comments:

Post a Comment