Sunday, September 4, 2022

 PERFECTLY PLANNED


Waktu co-ass dulu saya sempat sedih saat tidak lulus satu mata kuliah yang membuat wisuda saya mundur satu semester. Saat itu rezeki saya dapat pasien dengan kasus yang paling mudah dan dosen penguji yang dikenal jarang meluluskan mahasiswa. Sampai-sampai dokter residen pendamping ujian saya sudah langsung berbelasungkawa bahkan sebelum ujian terjadi sambil bilang, "kasihan amat kamu dek..." Yah nasib. 


Puluhan tahun berlalu, ternyata saya mulai bisa membaca hikmah di balik satu episode itu. Jadi, kalau saya dibuat lulus saat itu maka saya tidak akan bertemu si A yang akan membawa saya kepada si B yang melalui si B ini saya bisa kerja di salah satu perusahaan multinational yang membawa saya dinas ke Inggris dan bertemu suami saya hari ini hingga saya pindah ke Belanda. One thing leads to another.


Hidup itu kompleks jalannya. Tidak bisa dibaca dengan akal pikiran jasadiyah saja, terlampau banyak hal yang gaib yang tersimpan di dalamnya.


Itulah salah satu hasil perenungan saya saat membaca aliran takdir kehidupan yang telah berlalu. The moral of the story is, jangan terlampau bersedih dengan apa yang luput dalam kehidupan. Kehilangan, perpisahan, kegagalan adalah manuver-manuver Ilahiyah yang memperjalankan kita ke suatu titik tertentu. And it all has been perfectly planned oleh Yang Maha Kuasa. Artinya tak ada satu untai takdirpun yang diluar ilmu dan kehendak-Nya. Kesadaran ini mestinya membuat kita bisa lebih bersabar dan mensyukuri apa yang ada.


Sunny sunday morning, 

Amsterdam 4 September 10.59am

No comments:

Post a Comment