Kita beranggapan bahwa yang namanya musyrik itu adalah jika menyembah patung, memiliki cincin atau keris yang diyakini mendatangkan kesaktian atau mengagungkan seseorang sedemikian rupa hingga ia bagaikan tuhan bagi kita.
Jarang kita sadar bahwa ketika kita dicengkram oleh permasalahan, dibuat tak berdaya oleh suatu keadaan dan demikian berambisi untuk mencapai sesuatu kita kemudian menjadi diperbudak oleh itu semua dan secara praktis itulah yang kemudian mendikte setiap keputusan yang kita ambil. Kita tak sadar bahwa hal itu sudah praktis berfungsi sebagai tuhan yang mengendalikan kita. Sesuatu yang dituju dan dijadikan sumber kebahagiaan.
Dan ya, kita masih tetap shalat dan menjalankan segenap ritual agama. Mulut kita berucap kalimat syahadat berulang kali sambil pada saat yang bersamaan ribuan berhala masih nangkring di dalam hati kita yang bayangannya kerap berkelibat bahkan saat kita shalat menghadap Sang Pencipta. Bayangkan, betapa sabarnya Dia menghadapi kelakuan kita yang seperti itu...
No comments:
Post a Comment