MEANING OF LIFE
Semakin bertambah usia, seiring dengan memutihnya helai demi helai rambut, saya makin yakin bahwa yang manusia perlukan adalah memahami kehidupannya, memahami dirinya, memahami kenapa dia ada dalam situasi seperti ini.
Paham kenapa dia dilahirkan di lingkungan seperti itu, mengerti kenapa pernah mengalami lika-liku kehidupan dan bahkan episode terkelamnya sekalipun. Hingga pada suatu titik dia menyadari bahwa tak ada satu penggal kehidupannya yang sia-sia. Walaupun itu berwujud sebuah kehilangan, kegagalan dan kehancuran. It all happens for a reason.
Bahwa semua dalam timbangan keadilan dan kebenaran Yang Maha Kuasa. Dia tak pernah kehilangan kendali. Dan kesadaran itu membawa sebuah kedamaian di hati. Artinya segila apapun roda kehidupan menggilas dan menggerinda kita pasti telah Allah Ta'ala takar, tak akan menzalimi dan menyimpan hikmah yang banyak. Allah Dzat Yang Maha Baik.
Pada akhirnya rasanya kita butuh untuk memaknai hidup kita. Memaknai hari-hari kita. Memaknai keadaan kesehatan kita. Memaknai kondisi pernikahan kita. Memaknai masa-masa penantian kita. Memaknai kesedihan kita. Memaknai anak-anak kita. Memaknai pekerjaan kita dan semua semesta kehidupan yang telah dia hadirkan. Karena semuanya adalah anak tangga yang didesain untuk mengenal diri kita sendiri sebagai sebuah batu loncatan untuk pada akhirnya mengenal Dia. Sang sumber dari segala sesuatu.
Amsterdam, 6 Juni 2022 / 7 Dzulqa'dah 1443 H
11.14 pagi
Menunggu Elia yang bermain di Monkey Town Diemen sama teman-temannya.
No comments:
Post a Comment