Sesungguhnya setiap insan didesain dengan kadar dirinya masing-masing. Ada yang kadar tidur optimalnya 4 jam, maka ia tengah mendzalimi raga dan waktu terbatas yang ia miliki untuk tidur terlalu lama ataupun terlalu sedikit.
Ada yang perutnya tidak kuat menyantap makanan tertentu hingga raganya menjadi sakit jika hal itu ia labrak dengan memakan makanan yang tidak pas berulang kali.
Ada yang diberi potensi untuk menulis, maka saat ia enggan menulis ia sebenarnya sedang menahan pertumbuhan jiwanya sendiri.
Ada yang kadarnya mengerjakan sesuatu di level administratif dan tidak mempunyai kadar kepemimpinan tertentu, maka ia sedang melewati batas diri ketika menerima pekerjaan yang memerlukan kualitas kepemimpinan dan social skill tertentu karena tergiur oleh iming-iming kekuasaan dan fasilitas yang ditawarkan.
Ada yang wadah rejekinya sekian juta rupiah, maka ia tengah mendzalimi diri dan keluarganya saat ia berperilaku konsumtif dengan berbelanja sesuatu yang tidak pas sehingga kondisi keuangannya bagaikan besar pasak daripada tiang.
Belum lagi di tataran yang lebih halus di dalam jiwa, ada takaran tertentu yang sangat presisi yang Ia kehendaki untuk kita penuhi. Akan tetapi kebanyakan insan menggenggam, menarik dan mengerjakan sesuatu yang tidak pas dengan dirinya, perbuatan itu pada prinsipnya merusak dan mendzalimi diri sendiri dan konsekuensinya akan membawa kerusakan pula bagi sekitarnya.
Cara untuk keluar dari pusaran hidup yang melampaui batas disebutkan dalam Al Qur'an :
Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri!
Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong.
Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur’an) dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu secara mendadak, sedang kamu tidak menyadari,
Agar jangan ada orang yang mengatakan, "Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah),”
atau (agar jangan) ada yang berkata, “Sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa,”
atau (agar jangan) ada yang berkata ketika melihat azab, “Sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), tentu aku termasuk orang-orang yang berbuat baik.”
(QS Az Zumar : 53-58)
Kuncinya adalah bertaubat kepada Sang Rabb dan berserah diri kepada-Nya[]
No comments:
Post a Comment