Bagaimana kita bisa mendeteksi sebuah amal sholeh?
Diperlukan anugerah Allah berupa cahaya iman yang menyala di hati (qalb) seorang insan untuk bisa mengidentifikasi amal sholeh, sebuah amalan yang terhubung kepada Allah Ta'ala.
Modal yang paling penting untuk bisa memancing rahmat berupa cahaya iman adalah mencoba membangun keberserahan diri di hati, menata segala kehendak diri seraya memohon agar kiranya Allah Ta'ala menuntun kita dalam semua tindakan dan semua nafas. Seperti doa yang dipanjatkan Rasulullah saw;
Berserah diri ini sama sekali bukan berarti pasrah dan berpangku tangan, namun ia adalah jerih payah dan kerja keras seseorang dalam upayanya untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Rabbnya. Bisa jadi ia mengalami kegagalan, trial and error dan jatuh bangun dalam melakoninya, tapi selama hati senantiasa dijaga keterhubungannya dengan Allah Ta'ala maka setiap langkahnya akan membawa rahmat bagi dirinya. Sang insan terus berupaya optimal, banting tulang dan memutar otaknya siang dan malam seraya memanjatkan doa:
“Wahai Dzat Yang Mahahidup lagi Maha Berdiri dengan sendiri-Nya, dengan rahmat-Mu aku mohon pertolongan. Perbaikilah urusanku seluruhnya dan jangan Engkau serahkan aku kepada diriku walau hanya sekejap mata.”
(Adaptasi dari diskusi menjelang riyadhoh yang disampaikan pada tanggal 30 Juni 2016 oleh Zamzam AJT, Mursyid Penerus Thariqah Kadisiyyah)
No comments:
Post a Comment