Manusia seringkali merasa terjebak dalam kehidupan.
Terjebak dalam pernikahan yang dianggap kurang bahagia, terjebak dalam pekerjaan yang dirasa tidak menyenangkan,
terjebak dalam tumpukan hutang yang harus dicicil,
terjebak mengurus keluarga yang sakit,
terjebak meladeni anak dan segala kerepotannya dsb.
Terjebak dalam pernikahan yang dianggap kurang bahagia, terjebak dalam pekerjaan yang dirasa tidak menyenangkan,
terjebak dalam tumpukan hutang yang harus dicicil,
terjebak mengurus keluarga yang sakit,
terjebak meladeni anak dan segala kerepotannya dsb.
Apapun itu kondisinya, sadarilah bahwa kita semua tengah berada di dalam jalan yang Allah buat, dimanapun kita berada.
Adapun sesungguhnya Allah Maha Kuasa untuk memindahkan kita dari satu keadaan ke keadaan lain dalam sekejap. Namun yang luput kita telaah adalah bahwa dalam setiap episode, dalam setiap penggal kehidupan, dalam setiap kondisi yang kerap kali kita keluhkan keberadaannya itu, Yang Maha Kasih tengah mengajarkan kita sesuatu dan menyematkan sesuatu yang berharga seandainya kita mau menjalaninya dengan mempersembahkan hati yang berserah diri.
Adapun sesungguhnya Allah Maha Kuasa untuk memindahkan kita dari satu keadaan ke keadaan lain dalam sekejap. Namun yang luput kita telaah adalah bahwa dalam setiap episode, dalam setiap penggal kehidupan, dalam setiap kondisi yang kerap kali kita keluhkan keberadaannya itu, Yang Maha Kasih tengah mengajarkan kita sesuatu dan menyematkan sesuatu yang berharga seandainya kita mau menjalaninya dengan mempersembahkan hati yang berserah diri.
Jadi hargai keberadaan kita sebagai manusia, selagi masih diberi nafas kehidupan, hadapi dunia segila apapun badainya, jangan cengeng! Bukankah kita sudah ijab qabul di awal penciptaan untuk menerima amanah kehidupan ini. Maka jangan menjadi lemah, sungguh kita semua diberi kekuatan yang memadai untuk bisa melangkah tegap dengan ksatria menyongsong hamparan takdir-Nya, sehingga dengannya kita bisa menemukan hal yang terbaik yang Allah Ta'ala telah janjikan untuk diri kita masing-masing.
(Adaptasi dari diskusi suluk bersama Kang Zam, mursyid penerus Thariqah Kadisiyah, 13 Februari 2016)
No comments:
Post a Comment