Thursday, February 16, 2017

Agar Amal Tidak Sia-Sia

Orang boleh berbuat kebajikan sebanyak-banyaknya akan tetapi kalau perbuatan itu tidak terhubung kepada Allah di dalam hati maka amal itu hanya terbatas menjadi amal baik saja, bukan amal sholeh yang akan menjadi pemberat timbangan di yawmil akhir nanti.
Kuncinya adalah mengerjakan apa-apa yang Allah mudahkan ke dalam diri masing-masing; ada yang dimudahkan dalam mengerjakan proyek, ada yang terampil dalam menjahit, ada yang encer otaknya dalam membuat tulisan dsb. Setiap potensi diri yang ada patut untuk diberi perhatian agar ia tumbuh berkembang dengan baik.
Akan tetapi berhati-hatilah karena dalam suluk kita akan diuji dengan tembok yang merintangi, apabila sesuatu urusan dirasa banyak rintangannya dan belum pas maka sebaiknya jangan diterjang. Demikian pula kalaupun yang melintang bukan tembok akan tetapi ada pintu namun ia masih tertutup maka sebaiknya jangan paksa untuk membuka peluang mengerjakan sesuatu sebelum pintunya Allah bukakan. Di tahap yang lebih halus kadang penghalang itu bagaikan sehelai sutra tipis, seolah-olah bukan penghalang bagi kita untuk mengerjakannya akan tetapi secara etika penghalang yang tipis itu jangan disibakkan sampai Allah Ta'ala berkenan memberikan ketetapan saat yang haq.
Jadi apapun itu proses penantian kita, menanti datangnya jodoh, menanti pekerjaan lain, menanti momongan, keinginan memulai bisnis baru, menanti saat yang tepat untuk melanjutkan sekolah, rencana menambah anak, keinginan pindah dsb berhati-hatilah dalam membaca tanda-tanda kehidupan, yaitu kapan saat yang tepat untuk mengambil keputusan karena bisa jadi kita diuji dengan 'binatang buruang yang mudah didapat'*. Sujudkan kepala dalam-dalam dengan menyerahkan hati dengan penuh keberserahdirian. Dan tidak akan kecewa mereka yang memohon kepada-Nya
(Adaptasi dari Kajian Hikmah Al Qur'an yang dipandu oleh Kang Zam, mursyid penerus Thariqah Kadisiyah, 12 Juni 2016)
*"Hai orang-orang beriman, sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sesuatu dari binatang buruan yang mudah didapat oleh tangan dan tombakmu supaya Allah mengetahui orang yang takut kepada-Nya, biarpun ia tidak dapat melihat-Nya. Barangsiapa melanggar batas sesudah itu, maka baginya azab yang pedih." (QS Al MaaĆ­dah [5]:94)

No comments:

Post a Comment