Joseph kecil tumbuh dalam suasana yang cenderung kekurangan, ayahnya adalah imigran dari Skotlandia yang bekerja sebagai buruh di New York. Setelah sang ayah meninggal ia dan ibunya pindah dari rumah ke rumah lain, pada saat itu adalah lumrah bagi sebuah keluarga untuk menawarkan tempat untuk berteduh dengan imbalan jasa mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Di salah satu keluarga tempat mereka menginap sang tuan rumah meminjamkan Joseph yang saat itu berusia sekitar 16 tahun, sebuah buku berjudul Lectures on Experimental Philosophy, Astronomy and Chemistry, Intended Chiefly for the Use of Young People. Di kemudian hari Joseph menulis dalam bukunya mengenai pengalamannya ini, "Buku tersebut adalah buku pertama yang pernah saya baca dengan perhatian penuh. Ia membawa saya ke sebuah dunia yang penuh dengan dinamika pemikiran yang menyenangkan; sehingga saya memiliki ketertarikan yang sangat kepada alam, saat itu saya langsung memutuskan untuk mendedikasikan hidup saya untuk meraup pengetahuan."
Joseph Henry kemudian menjadi salah satu penemu dan peneliti utama di bidang elektromagnetik. Melalui penemuannyalah Samuel Morse kemudian bisa membuat telegraf, awal dari penciptaan alat komunikasi jarak jauh jauh kira-kira dua abad sebelum internet ditemukan.
Kisah mengenai bagaimana sebuah buku bisa menginspirasi seseorang juga terjadi pada seorang peneliti besar lain bernama Michael Faraday, yang fotonya terpajang di kantor sang jenius Albert Einstein bersama dua orang peneliti lain, yaitu Isaac Newton dan James Clerk Maxwell.
Nasib Faraday mirip dengan Joseph Henry yang masa kecilnya hidup miskin. Pada usia 13 tahun, Faraday bekerja di toko buku sebagai "delivery boy". Satu tahun setelah itu berkat dari kerja kerasnya yang membuat sang pemilik buku terkesan, maka ia dipromosi ke bagian penjilidan buku. Pekerjaan yang ia lakukan dengan suka cita, karena ia tidak hanya menjilid buku namun juga membaca buku-buku yang ada. Hingga lambat laun minatnya pada bidang sains mulai tumbuh, dua buku yang dikatakan menjadi sumber inspirasinya, yaitu : The Encyclopedia Britannica dan Conversations on Chemistry.
Demikianlah bagaimana sebuah bacaan bisa menumbuhkan bakat yang ada dalam diri seseorang.
Kiranya ketika Allah Ta'ala menyeru manusia untuk memakan yang halal dan baik *(thayyib) tidak terbatas pada makanan yang kita masukkan ke dalam mulut, tapi buku yang kita baca, musik yang kita dengarkan termasuk segala sesuatu yang ditangkap melalui panca indera kita. Karena semuanya akan membentuk siapa kita. Because you are what you read.
---
*"Wahai manusia! Makanlah yang halal lagi baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyat abagimu." (QS Al Baqarah [2]:168)
No comments:
Post a Comment