Adalah kehendak-Nya apabila engkau harus benar-benar mengenal Dia, tidak semata-mata melalui kabar angin.
Manakala hati seseorang dibuat mulai mencari Allah, maka Ia akan menurunkan sekian banyak mekanisme pembersihan hati dalam kehidupan dalam manifestasinya yang beragam; pekerjaan dibuat tidak stabil, bisnis dibuat merugi, raga dibuat sakit, konflik dengan keluarga atau pasangan, apapun itu yang Allah Ta’ala sudah takar betul dengan presisi bahwa ujian kehidupan yang itu yang akan berfungsi sebagai pembangkit jiwa yang tertidur di dalam raga sang hamba.
Setiap sang hamba lulus melampaui satu ujian maka ujian lain akan siap menjelang, begitu demikian hingga sang perindu menjumpai kekasihnya dalam keadaan bersih dan membawa jiwa yang tenang. Suatu bentuk ketenangan sejati yang jauh berbeda dengan ketenangan semu yang bersandar pada obyek-obyek kecintaan selain-Nya.
Maka terima dengan baik setiap obat kehidupan yang kerap kali terasa pahit saat ditelan itu. Jangan kenali Dia hanya dalam keindahan-Nya, seraya menolak apa yang datang kepadamu dari keagungan-Nya, tetapi karamlah benar-benar dalam semua keadaan.
Jangan hanya ingin mengenali anugerah Dia dengan menolak sapuan azab pembersihan-Nya. Jangan hanya puas dengan pengabulan doa-Nya seraya memalingkan wajah atas penahanan doa-Nya. Jangan terpesona semata dengan keindahan ciptaan-Nya seraya menolak jauh-jauh kreasi-Nya yang dianggap tidak pas di hati. Karena pengetahuan semacam itu tak lain hanya sepuhan. Ia bukan pengetahuan yang lahir dari kesadaran yang hakiki.
(Adaptasi dari “Wali Sufi Abad 20”, Martin Lings [Abu Bakr Sirajuddin])
No comments:
Post a Comment