Salah satu penyebab kita dibuat pontang-panting oleh kehidupan bisa jadi karena sholat kita baru sekadar formalitas, sebatas menggugurkan kewajiban akan tetapi kering dari hati yang berserah diri kepada Allah Ta'ala.
Kerap kali sholat kita dikerjakan seadanya saja bahkan secepat kilat karena demikian kita menyibukkan diri dalam urusan dunia. Padahal sebenarnya saat terbaik kita adalah saat kita sholat yang hanya beberapa menit itu, yang kalau saja kita fokus dan khusyu mengerjakannya maka Dia yang merapikan segala urusan kita.
Kalau saat sholat pikiran kita melayang pada segala tetek-bengek dunia malah bisa jadi tidak akan mendapat apa-apa dalam sholatnya bahkan bisa makin membuat jarak dengan Allah Ta'ala. Akan tetapi jika kita memandang sholat sebagai saat yang dinanti-nanti, walaupun singkat tapi pada saat yang tidak lama itu kita serahkan semua permasalahan kita kepada-Nya. Setiap kita punya masalah yang dianggap besar, sebagian menghadapi permasalahan yang sama bahkan bertahun-tahun lamanya. Inilah saatnya untuk menunjukkan kepercayaan kita kepada-Nya, serahkan pada Dia dengan hati yang yakin dengan kuasa-Nya.
Sesungguhnya sholat adalah hari raya seorang mukmin, karena jika pada saat-saat lain kehidupannya belum tentu dalam genggaman Allah kecuali ia bertawakal kepada-Nya, maka dalam saat munajat di sholat itulah sang hamba berada dalam genggaman kuasa-Nya. Dan barangsiapa memperbaiki hubungan dengan Allah Ta'ala maka Ia akan memperbaiki kehidupan kita.
(Adaptasi dari Kajian Hikmah Al Qur'an yang disampaikan oleh Zamzam AJT, mursyid penerus Thariqah Kadisiyah. 13 Agustus 2016)
No comments:
Post a Comment