"Kalau ngga punya uang ya ngga usah jalan-jalan ke mall."
Demikian almarhum Mursyid saya kerap berpesan saat berkumpul bersama dalam forum pengajian.
Yang beliau katakan itu adalah pada dasarnya perintah Allah dalam Al Quran QS An Nuur ayat 30 untuk menundukkan mata. Tidak hanya sekadar menundukkan mata secara fisik kepada hal-hal yang membangkitkan syahwat. Tapi juga gerak pandangan pikiran dan hati harus ditundukkan.
Seseorang barangkali matanya tidak jelalatan di luar rumah. Tapi kan zaman sekarang orang bisa berkeliling kemana-mana melalui gadgetnya. Saat wabah begini mall-mall memang banyak yang tutup tapi toko online bahkan buka 24 jam.
Hati-hati, banyak penyakit hati masuk lewat indera penglihatan dan pendengaran. Kalau kita tidak saring dengan baik maka cermin hati kita akan menggelap oleh debu dan kotoran dunia. Akibatnya hati mengesat, doa jadi hambar dan dibuat sempit pandangan dan bingung dalam melihat dan mensikapi kehidupan. Karena cermin hati tak berfungsi memantulkan bayangan dan cahaya dengan baik. Sudah kadung gelap diterpa oleh sekian banyak hal yang menghijabnya.
Dimulai dari mengendalikan keinginan. Jangan selalu diikuti semua keinginan kita. Belajar diam dulu, menyaringnya dan membedakan mana keinginan yang baik dan benar. Kalau kita terbiasa impulsif dan terburu-buru mengambil tindakan karena alasan apapun, biasanya jadi sasaran empuk syaithan yang sengaja agar manusia bersibuk-sibuk ria, sepertinya banyak amal tapi hangus semua dan tak ada nilainya di di hadapan Allah. Dalam istilah Al Quran, "itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya di dunia dan akhirat" (QS 3:22) Itu memang salah satu strateginya mereka yang pernah dibocorkan kepada salah satu nabi.
Jadi, belanja dan browsing hal-hal yang memang perlu saja. Ngemall baik secara fisik atau online kalau memang kebutuhannya sudah muncul di depan mata, jika tidak maka kegiatan jalan-jalannya kita menelusuri etalase-etalase hanya akan menyuburkan syahwat. Keinginan mendapatkan sesuatu yang tadinya tidak ada menjadi mulai bertumbuh dan yang tadinya tidak terpikir membeli sesuatu bisa jadi menghiasi benak dalam mimpi. Maka kalau ada kelebihan uang lebih baik infakkan, itu investasi terbaik dunia dan akhirat. Allah berjanji bagi mereka yang berinfak diantaranya:
Dilipatgandakan hingga 700x lipat (QS 2:261)
"Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu..."(QS 2:271)
"Apapun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi pahala penuh dan kamu tidak akan dizalimi." (QS 2:272)
"Mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut kepada mereka dan mereka tidak bersedih hati." (QS 2:274)
Kewajiban hidup kita sudah mengantri banyak yang waktu untuk itu pun sering dirasa tidak cukup. Maka tak ada waktu untuk mengejar hal-hal yang tidak esensial. Apalagi ngebet memiliki sesuatu sedangkan uangnya belum ada. Kalaupun sudah ada rezekinya, mending pikir baik-baik dan belajar memohon serta istikharah kepada Allah. Jangan hanya masalah jodoh dan kerjaan saja kita meratap-ratap sama Allah. Sungguh urusan mengalokasikan uang rezeki dan gaji bulanan dari-Nya pun sangat patut untuk dimohonkan. Orang Jawa bilang, harus kulo nuwun dulu sebelum menggunakan sesuatu yang bukan milik kita. Itulah adab yang baik.
No comments:
Post a Comment