"Wahai orang-orang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah itu agar kamu beruntung.
Dengan minuman keras dan judi itu, syaithan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari dzikrullah dan melaksanakan shalat. Maka tidakkah kamu mau berhenti?
QS Al Maa'idah : 90-91
Sekilas kalau membaca ayat itu seolah-olah kita aman darinya. Toh tidak minum minuman keras dan tidak pula berjudi pikirnya. Hati-hati, Al Quran itu punya berlapis makna. Setiap ayat selalu aktual untuk kita.
Coba perhatikan baik-baik. Yang diseru disini adalah orang beriman. Dalam definisi Al Quran, orang beriman adalah orang yang sudah diberikan cahaya iman. Kecil kemungkinan orang beriman berkubang dari minuman keras dan perjudian. Kemudian lihat kembali akibat yang ditimbulkan adalah terhalang dari dzikrullah dan shalat. Nah, barangkali mabuk kita bukan jenis mabuk oleh minuman keras, tapi mabuk dunia, mabuk oleh pekerjaan, mabuk oleh sosial media, mabuk oleh tontonan, mabuk oleh berbagai aktivitas online, mabuk oleh kegiatan sosialita dan apapun itu yanh melalaikan kita dari dzikrullah dan shalat. Maka boleh dibilang kita hakikatnya masih berkutat dengan "minuman keras dan berjudi". Na'udzubillahimindzaliik.
No comments:
Post a Comment