Thursday, July 13, 2017

Akibat Menuruti Saran Guru Palsu

Tersebutlah di sebuah desa terdapat seorang yang dianggap guru dan panutan masyarakat, setiap kata yang meluncur dari lisannya bagaikan firman tuhan yang akan dilaksanakan oleh seluruh penghuni desa. Suatu hari datang kepada sang guru itu orang dengan seekor kambing yang kepalanya tersangkut di dalam periuk tembaga. Tanpa basa-basi sang guru mengambil pisau dan menyembelih si kambing hingga kepala terpisah dari badannya. Namun ternyata tanduknya masih tersangkut di dalam periuk sehingga kepalanya masih belum bisa ditarik keluar. Kemudian sang guru menyuruh orang desa mengambil palu gada berukuran besar yang dengannya ia pecahkan periuk itu hingga terbelah menjadi beberapa bagian. Namun akhirnya orang tersebut pulang dengan kambing yang mati dan periuk yang tak bisa dipakai lagi.

*****

Demikianlah, mencari guru sejati itu tidak mudah. Bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami. Hanya rahmat Allah yang bisa menyampaikan seseorang untuk dipertemukan dengan seorang insan yang tugas hidupnya untuk membimbing hamba-Nya dalam jalan pertaubatan. Alih-alih mendapatkan saran dan bimbingan yang tepat untuk perkembangan jiwanya, saran dari guru palsu hanya akan merusak jiwa dan bisa jadi menghabiskan harta benda orang tersebut dengan sia-sia.

(Adaptasi dari kisah yang disampaikan oleh Bawa Muhaiyyaddeen, tertuang dalam buku "the Golden Words of a Sufi Sheikh". The Fellowship Press, Philadelphia, 2006)

No comments:

Post a Comment