Orang tua mana yang tidak luluh hatinya saat mendengar anaknya tengah menanggung beban kehidupan yang cukup berat, pasti secara naluri setiap ibu atau ayah ingin meringankan beban anaknya sebisa mungkin. Sang Nabi saat mendengar putrinya Fatimah minta tolong untuk dipinjami pelayan untuk membantunya mengerjakan pekerjaan rumah yang demikian banyak - dalam riwayat dikabarkan tangannya hingga mengeras kapalan akibat menggiling gandum sendiri setiap hari, lalu di dadanya ada jejak memar di kulit karena aktivitas mengambil air yang cukup berat. Beliau lalu bangun kemudian menuju gilingan dan mengambil sedikit gandum dengan membaca "bismillahirrahmaanirrahiim". seketika itu gilingan berputar sendiri dengan izin Allah Ta'ala.
Sang Nabi berkata ''Wahai Fatimah, andaikata Allah menghendaki, maka gilingan itu pasti menggiling sendiri, tetapi Allah menetapkan amal kebaikanmu, melebur kejelekanmu, dan meninggikan derajatmu."
Sang Nabi berkata ''Wahai Fatimah, andaikata Allah menghendaki, maka gilingan itu pasti menggiling sendiri, tetapi Allah menetapkan amal kebaikanmu, melebur kejelekanmu, dan meninggikan derajatmu."
Kepayahan seseorang saat mencari rezeki, pengorbanannya untuk sekadar menghemat uang makan, atau menahan keinginan ini itu dan makan sederhana ala kadarnya agar bisa menabung untuk sekolah anak. Semua itu sungguh jalan bagi Allah untuk memberkahi hamba-hamba-Nya. Karena mukjizat yang paling besar itu bukanlah mengubah batu menjadi emas atau menjadi kaya atau sukses dalam waktu sekejap. Hal yang paling sulit di dunia ini adalah untuk mengubah hati seseorang agar tunduk kepada-Nya, dan itu adalah bekal satu-satunya untuk menjejaki kehidupan di dunia ini dengan berkah serta bijak dan mendapatkan kelapangan di alam berikutnya. Sejarah membuktikan ada sebuah kaum yang ditampakkan keajaiban alam demikian besar, hingga nabinya Musa as diijinkan membelah laut, tetapi kejadian spektakuler seperti itu pun tetap membuat sebagian umat Musa as mengingkari sang nabi dan Tuhan. Karena keimanan itu mutlak pemberian dari Allah Ta'ala, dalam Al Quran juga dikatakan kalaupun di hadapan manusia dihadirkan malaikat dengan megah turun dari langit dengan membawa keajaiban yang membuat semua orang terpana, tetap saja orang tidak akan beriman jika Allah tidak menggerakkan hatinya.
Sang Rasulullah, insan yang paling paham hukum kehidupan mengerti akan hal ini. Maka saat anak perempuannya datang meminta keringanan dalam mengerjakan hal-hal yang menjadi tanggung jawabnya, beliau berkata Rasulullah saw. bersabda, "Wahai anakku, bersabarlah. Selama sepuluh tahun Musa a.s. dan istrinya hanya tidur di atas satu alas tidur, yaitu hamparan mantel Musa a.s. Bertakwalah kepada Allah dan tetaplah menyempurnakan kewajibanmu dan pekerjaan rumahmu. Ketika kamu akan berbaring tidur, bacalah: SUBHANALLAH 33 KALI, ALHAMDULILLAH 33 KALI, dan ALLAHU AKBAR 33 KALI, ini lebih baik daripada seorang pembantu."
Kesabaran kita menjalani kadar kehidupan yang sudah ditetapkan, mengoptimalkan jatah rezeki yang ada, memanage semua amanah dalam genggaman dan menjalani setiap hari dengan hati yang penuh kebersyukuran itulah yang akan membuat hati bersinar dan mengundang sinar rahmat-Nya, sungguh itulah pemberian yang paling besar. Adapun masalah yang tengah kita hadapi saat ini, konflik yang kadang menyesakkan dada, kesulitan yang seolah tampak tak berujung semuanya hanya sebagai kendaraan dan ujian bagi mereka yang benar-benar mengharapkan keridhaan-Nya semata dan tidak berpaling hatinya saat "binatang buruan yang mudah didapat" dari dunia datang menggodanya.
"I know you are tired, but come this is the way"
- Jalaluddin Rumi
- Jalaluddin Rumi
No comments:
Post a Comment