Daripada membajak sebidang tanah yang luas berhektar-hektar dengan kedalaman 1 inci dan menebar benih dimana-mana, akan lebih bermanfaat jika fokus membajak sepetak tanah dengan kedalaman empat inci, dengannya hasil yang engkau terima akan setara dengan membajak lima puluh kali lipat bidang tanah.
Belajar agama pun sama, harus fokus, karena kita tidak akan bisa mempelajari semua hal di dunia ini dalam penggal waktu yang singkat ini. Kita tidak bisa belajar dari terlalu banyak guru, menggali agama ini dan itu, berlatih yoga disatu tempat dan meditasi di tempat lain, akan ada empat ratus triliun sepuluh ribu bentuk-bentuk spiritualitas di bumi ini. Jika tidak terarah maka akan seperti membajak area yang luas dengan hasil yang sedikit.
Di dalam hati kita ada ruang kecil yang tidak lebih besar dibandingkan ukuran atom, namun di dalamnya Allah menempatkan delapan belas ribu semesta yang terdiri dari kebaikan dan keburukan, dan setiap orang memiliki potensi kebijaksanaan yang bisa memilah di antara dua itu. Inilah tanah dalam diri yang harus digarap oleh masing-masing insan, yang jika seseorang menjalankan amanah perihal penggarapan tanah diri masing-masing ini maka ia akan menerima hasil panen yang berlimpah ke dalam jiwa dan merembes ke raga serta kehidupannya, sebuah anugerah rahmat dari Yang Maha Kuasa.
(Adaptasi dari kisah yang disampaikan oleh Bawa Muhaiyyaddeen, tertuang dalam buku "the Golden Words of a Sufi Sheikh". The Fellowship Press, Philadelphia, 2006)
No comments:
Post a Comment