Wednesday, February 27, 2019


Bagaimana membedakan hawa nafsu dan syahwat?

Ini sungguh sebuah perkara yang sangat halus, akan tetapi manusia justru diberi kemampuan akal yang tinggi – tidak hanya akal lahir tapi juga akal batin, untuk dapat membedakan hal yang seperti ini.

Untuk bisa membedakan hawa nafsu dan syahwat kita harus mengasah ‘rasa jiwa’. Bagaimana caranya? Dengan bertaqwa.

“Bertaqwalah kamu kepada Allah, niscaya Allah akan mengajarimu.”(QS Al Baqarah [2]: 282)

 Landasan taqwa adalah iman.

Iman dibangun di atas pondasi tauhid, “laa ilaa ha ilallah”, singkirkan semua ilah, semua tuhan palsu, semua yang mendominasi hati dan kehidupan kita, dan persembahkan ruang hati hanya untuk Allah semata.

Jalan suluk adalah upaya untuk membangunkan dan mengasah rasa hati. Yang dengannya manusia menjadi lebih peka dengan taburan petunjuk yang Allah Ta’ala tebarkan setiap saatnya.

Lantas, mulai dari mana?

Mulai dari membenahi hubungan dengan Allah Ta’ala. Mulai dengan shalat di awal waktu. Mulai dengan memperbaiki kualitas kekhusyukan dalam shalat. Mulai dengan dzikir dengan takzim saat usai shalat dengan tanpa terburu-buru. Mulai dengan mengurangi ghibah. Mulai dengan mengurangi marah. Dst. Mulai dengan apa yang kita bisa, pada saat ini juga, di tempat kita berpijak. Dengan memohon pertolongan-Nya. Bismillah…

No comments:

Post a Comment