DENYUT KEHIDUPAN
Ketika jantung berdenyut ia mengeluarkan isi sekuncupnya
berupa darah segar yang dialirkan ke seluruh tubuh agar seluruh sel tetap hidup
dan menjalankan fungsinya dengan baik. Kontraksi otot ventrikel jantung saat ia
berdenyut kencang itu dapat kita rasakan di pembuluh nadi. Itulah salah satu
tanda vital kehidupan. Namun, jantung hanya bisa efektif mengeluarkan isinya dalam
proses kontraksi jika sebelumnya ia juga dengan efektif berelaksasi dan
membiarkan dirinya diisi oleh darah dari seluruh tubuh.
Inilah harmoni kehidupan. Ada saatnya kontraksi, ada saatnya
relaksasi. Tubuh manusia secara umum bisa bekerja dengan harmoni dan optimal
karena kedua mekanisme itu dijalankan dengan baik. Kalau tidak makanan yang
kita telan tidak akan bisa diolah dengan baik tanpa proses peristaltik usus
yang terkoordinasi dengan baik. Pun jantung yang berkontraksi tanpa ritme yang
baik (misal dalam kasus fibrilasi) akan membuat sel-sel tubuh seseorang kekurangan
oksigen dan berakibat fatal.
Hidup pun demikian. Ada kalanya kita di-kontraksi-kan, ada
kalanya kita dibuat relaksasi. Seperti siang dan malam semua dipergantikan agar
jiwa bertumbuh optimal. Karena manusia kalau terpapar oleh kemudahan dan
kelapangan terus akan cenderung lupa dan lalai. Demikian juga kalau didera
kesempitan dan ujian terus ia akan cenderung patah. Maka Allah pergilirkan
keduanya agar jiwa mendapat makanan yang tepat pada saat yang tepat, semuanya
dalam takaran qadha dan qadar Ilahiyah yang sangat teliti dan membawa kebaikan
abadi.
Jadi belajarlah untuk mengucap “alhamdulillah” tidak hanya
pada saat kita mendapat kebahagiaan, rezeki sedang lancar, doa terasa dikabul
terus, bisnis berhasil, semangat ibadah, kehidupan dilapangkan dan semua fenomena
“relaksasi”. Tapi ucapkanlah juga “alhamdulillah”sebagai wujud terima kasih
kita kepada Allah yang juga mengutus ujian kehidupan berupa kesempitan, menunggu
dikabulnya doa, musibah, penyakit, dibuat dan semua hal yang berwujud “kontraksi”dalam hidup.
Dengan keyakinan Allah hanya memberi yang terbaik bagi segenap ciptaan-Nya.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal (ulil albab)” (QS Ali Imran [90]: 190)
No comments:
Post a Comment