Thursday, March 5, 2020
Aku kejar saat itu.
Sepertiga malam terakhir, ketika Engkau berkata ,"Barangsiapa yang meminta niscaya Aku kabulkan."
Daftar keinginanku sudah mengantri di dalam benakku.
Tapi saat hendak aku luncurkan satu persatu tiba-tiba lidahku kelu.
Tadinya aku ingin meminta agar Engkau memberiku kesehatan, tapi masa iya Dzat Yang Maha Memelihara lalai menjaga kesehatan hambanya, selama ini pun kendaraan raga ini baik-baik saja dipakai. Kuurungkan permintaan itu, dirasa agak kurang pantas.
Lalu tadinya aku meminta kebaikan dan penjagaan bagi keluargaku. Tapi kan Engkau selama ini sudah menjaga dan memelihara mereka tanpa diminta sekalipun. Kuurungkan kembali permintaan ini, takut kurang sopan.
Lalu tadinya aku mau minta ini-itu, Dia Maha Tahu apa yang aku inginkan. Tapi malu juga memintanya karena Dia sudah beri kesehatan, taufiq, ilmu dan lain-lain yang belum tentu baik kusyukuri sebagai tanda terima kasih.
Akhirnya aku sadar bahwa permintaanku hanya satu. Minta dimaafkan untuk segala khilaf dan dosa. Itu saja ya Allah. Aku bahkan malu meminta, karena Engkau sudah memberi banyak. Melebihi apa yang aku bayangkan....
Amsterdam, 5 Maret 2020 pkl 23.12
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment