Tuesday, March 24, 2020

Di masa swakarantina ini kita bisa menguji coba setajam apa ketaqwaan kita masing-masing. Ketika kita dilepaskan dari sekian banyak rutinitas harian yang mencengkeram seperti ke kantor, bekerja, berjualan, mengajar, antar jemput anak, meeting ini-itu dsb. Lalu tiba-tiba di depan kita seolah-olah terbentang banyak waktu luang. Ya, "seolah-olah" karena bagi mukmin itu sudah ada ketetapan apa yang harus dia kerjakan di setiap saatnya. Hati yang taqwa akan bisa mengendus itu. Apa kira-kira yang Allah ingin saya lakukan sekarang. Apakah kita memilih membunuh waktu dan mengusir kebosanan dengan menenggelamkan diri bermain game, nonton lusinan film, scroll down berita medsos yang tidak ada habis-habisnya? Atau kita ingin tetap produktif. Tapi, produktivitas macam apa yang Dia ridhoi. Setiap hati yang bertanya pada-Nya pasti akan menemukan jawaban. Asal kita mau merenung betul. Taqwa itu kuncinya. Karena hanya hati yang bertaqwa yang Allah ajari. Pengajaran Allah itu sangat spesifik. Seperti menu masak apa hari ini, buku apa yang harus dibaca, ayat Al Qur'an mana yang harus dipelajari, cucian yang mana yang harus didahulukan, pelajaran apa yang harus diajarkan kepada anak, siapa yang harus ditelepon atau siapa yang sekadar disapa via chatting dsb. Allah ada bersama kita. Dalam setiap nafas. Adalah kebanyakan kita yang sering tak acuh pada-Nya dan hanya melirik-Nya sejenak dalam waktu shalat yang lalai itu. Hati-hati jika diberi waktu yang berlimpah. Ini adalah nikmat yang harus dipertanggungjawabkan. Jangan sampai kita coba membela diri nanti sambil berkata, "aku tidak tahu ya Allah apa seharusnya aku lakukan di saat itu." Lalu Dia menjawab, "Lantas kenapa kau tidak bertanya kepada-Ku?" - Renungan swakarantina hari ke-9

No comments:

Post a Comment