Thursday, March 19, 2020
Di masa swakarantina, ketika interaksi dengan orang lain sangat turun drastis, kita menjadi diingatkan betapa kita semua adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan.
Di tengah anjuran pemerintah agar masyarakat tetap tinggal di rumah agar mengurangi jumlah penularan virus serentak yang membawa dampak yang lebih buruk. Beberapa orang masih menjalankan profesinya, dan kita membutuhkan mereka. Mereka yang kerap kita anggap "kurang keren" pekerjaannya. Mereka, para petugas pengangkut sampah, cleaning service di rumah sakit, pegawai supermarket yang menata barang2 kebutuhan sehari2 dan melayani kita, pak pos yang mengantarkan surat dan barang pesanan online. Belum lagi orang-orang yang berperan menjaga suplly chain makanan. Para petani, para peternak, para supir yang mengangkut hasil produksi, para pegawai gudang dll. Kita barus sadar bahwa hidup kita selama ini ditopang oleh sekian banyak orang yang berkontribusi di dalamnya. Dalam rantai distribusi kebutuhan sehari-hari yang panjang dan melibatkan banyak profesi.
Kita baru sadar bahwa tidak ada sebenarnya "profesi yang kurang keren". Semua punya kontribusi dalam peradaban dunia dengan caranya masing-masing. Adalah pikiran dangkal kita yang mengkotak-kotakkan sesuatu keren atau kurang keren, sukses atau kurang sukses.
Di masa wabah Corona ini, ketika orang khawatir atas kesehatan dan keselamatan dirinya. Kita bisa lihat bagaimana ketulusan dan dedikasi para petugas kesehatan yang tetap bekerja langsung ke episentrum wabah, di rumah sakit - dimana orang-orang yang terinfeksi virus itu tengah dirawat. Mereka bukan hanya para dokter dan perawat yang jelas tampil di garda depan. Seorang sahabat saya yang bekerja di rumah sakit bahkan dikarantina sepuluh hari di tempat terpisah, belum bisa berkumpul dengan keluarganya untuk mencegah penularan. Tapi juga mereka di bagian administrasi, bagian sterilisasi, cleaning service, farmasi, gudang alat kesehatan, dapur gizi, keuangan, security dan semua personel yang dibutuhkan agar kegiatan seluruh rumah sakit berjalan. Untuk mereka sangat laik kita doakan. Al fatihah...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment