ADEM
Dalam kamus Bahasa Indonesia kata "adem" artinya sejuk. Kita juga sering mendengar kata "adem ayem" artinya tenang dan tenteram.
Entah ini sebuah kebetulan atau sebuah serapan kata dari bahasa lain. Tapi dalam Bahasa Belanda kata "adem" artinya nafas. Sesuatu yang membawa ketenangan. Karena 1 menit saja kita tidak nafas sudah mulai megap-megap, mulai panik.
Nafas ini hal yang esensial. Setiap hari kita rata-rata bernafas sebanyak 22.000 kali. Untung gratisan. Coba kalau satu nafas harus bayar 100 perak saja. Sehari sudah harus bayar Rp 2.200.000, untuk bernafas saja. Belum hitung fungsi jantung, liver, empedu, ginjal, paru-paru. Sudahlah tekor kita kalau mau hitung-hitungan dengan Sang Pencipta. Tapi dengan demikian harusnya kita sadar bahwa kita sungguh berutang besar kepada-Nya karena sudah diberikan sekian banyak nikmat ini.
Bagaimana cara bayar utang kepada Allah itu sebuah pembahasan lain. Kali ini saya mau menekankan kepada topik "adem". Bahwa nafas itu sesuatu yang menghidupkan. Dalam struktur manusia, ada komponen yang berkaitan dengan nafas, itulah jiwa atau disebut "nafs' dalam Al Quran - mirip dengan kata nafas kan. Dan juga ruh, yang merupakan sesuatu yang ditiupkan dan menghidupkan juga. Hanya saja tak banyak yang mengenal apa itu jiwa, apalagi ruh. Padahal itu adalah unsur-unsur yang penting untuk membuat kehidupan kita menjadi lebih hidup. Losta Masta, bikin hidup lebih hidup!
Karenanya bisa ditelaah, kalau kehidupan kita terasa gersang, kering, tak bermakna, menjenuhkan, kurang greget, hampa, tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam hati. Kemungkinan besar karena sudah terlalu lama kita mengabaikan jiwa kita, ia tidak dirawat dengan baik. Akibatnya daya kehidupan menjadi berkurang. Manusia hanya tak ubahnya seperti binatang ternak. Bergerak, berburu, berkembang biak, tapi tak berkembang akal jiwanya. Tak bertumbuh ma'rifatnya.
Jangan tertukar antara kenikmatan hidup dunia dengan ketenangan jiwa. Duanya bisa sangat bertolak belakang. Dalam sejarah ada orang-orang yang namanya terukir dengan tinta emas dalam Al Quran dan Allah tempatkan dalam posisi yang mulia tapi kehidupan dunianya tampak demikian berat.
Fenomena yang lebih banyak sekarang terbalik. Dunianya demikian mewah tapi isinya kosong, hatinya hampa dan jiwanya tak hidup. Inginnya meraih dunia dan akhirat, tapi takut dengan ujian.
Inginnya hidup senang dan mati bahagia, tapi ciut saat mendera kesulitan .
Manusia itu sudah tabiatnya cenderung lalai dan tersesat jika dibuai oleh sekian banyak kemudahan dan kesenangan hidup. Oleh karenanya Allah mempergantikan takdir kehidupan dalam kadar yang sangat menyehatkan.
Kadang kita diberi ujian dan musibah agar kita tak terlalu banyak tertawa dan berlapang-lapang hingga lupa dan lalai dan kadang kemudahan mengalir sedemikian rupa agar kita tidak berputus asa atas rahmat-Nya.
Dalam dua pergantian siang dan malam kehidupan. Sulit dan mudahnya takdir yang dihadapi. Ingatlah bahwa selama nafas masih ada di dalam badan, selalu ada kesempatan untuk bertaubat. Dan taubat itu yang bisa mengubah kehidupan seseorang dengan sangat ajaib. "Kun fa ya kun".
So keep calm and keep breathing.
No comments:
Post a Comment