Monday, March 14, 2022

 Katanya Tuhan Maha Kaya, tapi aku berdoa minta uang 10 juta aja untuk sekolah anak kok susah ya...


Katanya Tuhan Maha Pengasih, tapi aku sudah lama minta dapat rumah kok belum terwujud juga ya...


Katanya Tuhan Maha Mengabulkan doa, tapi aku sudah bertahun-tahun mendambakan ketemu jodoh kok susah rasanya...


Pernah berada dalam keadaan seperti ini, dimana sebenarnya kita dibuat bingung dengan segala permainan takdir-Nya?


Di satu sisi kita diajarkan bahwa Tuhan itu Maha Adil. Tapi saat berhadapan dengan realita seperti ini, masihkah iman kita teguh kepada-Nya?


Kita belajar untuk lebih mengenal-Nya dari sekadar pengetahuan hafalan dan normatif kepada sebuah pengalaman pribadi melalui sekian banyak dinamika kehidupan yang Dia bentangkan sejak kita lahir.


Perlahan-lahan kita akan memahami bahwa pada akhirnya bukan sekadar terwujudnya segenap keinginan kita yang menjadi tujuan. Karena apa sulitnya bagi Dia yang bisa menjadikan sesuatu dalam sekejap, "kun fa yakun". Tapi dalam sebuah penantian, dalam sebuah kesabaran, dalam dan ketekunan, dalam keteguhan kita berdoa hingga bisa mengucapkan "aku tidak pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu" sebuah kalimat ma'rifat yang disampaikan oleh Nabi Zakaria dan diabadikan dalam surat Maryam: 4 - Sang Nabi konon sabar menunggu 60 tahun lamanya hingga akhirnya doa beliau dikabulkan - Dan masa penantian yang lama itu tidak menjadikannya kecewa seujung rambut pun kepada Sang Pengatur Kehidupan.


Dari teladan itu kita bisa belajar bahwa persoalan dari doa yang timbul sebagai respon dari sekian dinamika kehidupan adalah lebih sebagai sebuah upaya untuk mengenal-Nya. Seperti yang Mursyid saya katakan tentang apakah kita sebagai manusia boleh membuat rencana dalam kehidupan? Beliau menjawab, "Tentu saja" Sambil menambahkan bahwa dirinya pun adalah seorang yang sangat membuat rencana yang detil. Akan tetapi, beliau menambahkan "Kebanyakan dari rencana saya tak terwujud. Namun saya tidak kecewa, karena dengannya saya tahu bahwa rencana Allah yang lebih baik."[]

No comments:

Post a Comment