Saya perhatikan ada orang-orang yang terjebak dalam utang yang tak pernah habis-habisnya. Gali lubang-tutup lubang bertahun-tahun lamanya seolah dalam lingkaran yang tak pernah berhenti.
Di sisi lain, ada orang yang pernah terjebak rentenir dan berutang bertahun-tahun lamanya. Tapi kemudian bisa mencapai satu hari dimana ia tidak punya utang satu peser pun dan hidupnya menjadi lebih tenang.
Ada dua penyikapan yang berbeda yang saya perhatikan dari dua orang ini. Orang tipe pertama cenderung kurang mahir mengendalikan keinginannya membeli ini dan itu - sering terjatuh pada pos-pos pengeluaran yang tidak esensial. Dan yang lebih penting secara akidah adalah bahwa ketika ia berada dalam situasi terpojok, sudah ditagih oleh sekian banyak debt collector dan saat jatuh tempo, ia punya modus mengandalkan pemberian dari kira-kanan atau pinjaman lain. Begitu terus hingga akhirnya hidupnya berputar pada kegiatan menutup lubang tapi menggali lubang lagi. Tapi yang paling mengkhawatirkan adalah akidahnya terancam karena kebiasaannya yang selalu mengandalkan selain Allah.
Sedangkan orang berutang yang kedua, dia sadar diri dengan situasi hidupnya lalu menyesuaikan gaya hidup dan menahan keinginan mendapatkan sesuatu yang tidak urgen. Akalnya belajar memilah dan mengambil apa yang thayyib berdasarkan keadaannya per saat itu. Tapi saya pikir yang paling membuat nasib kehidupannya berubah adalah, dia mulai terbiasa memohon kepada Allah agar Dia yang menyelesaikan segenap permasalahan kehidupannya. Dia percaya sedemikian rupa bahwa Sang Rabb demikian Kuasa. Dan memang Allah Maha Kuasa. Seperti dalam seucap takbir yang kerap ia panjatkan saat shalat "Allahu Akbar" - Allah Maha Besar. Bahwa uasa Dia jauh lebih besar dibanding segunung apapun kesulitan kita.
Dengan tawakal dan taqwa ternyata membuat warna kehidupan seseorang bisa berubah, perlahan tapi pasti. Itu adalah sesuatu yang haq. Kebenaran yang setiap orang mestinya bisa buktikan sendiri dalam ruang takdirnya masing-masing. Yang hanya dengan itu seseorang bisa menjawab dengan lantang pertanyaan malaikat di alam kubur "Man Rabbuka", lantas kita jawab "Allah" dengan penuh keyakinan, karena kita punya demikian banyak rangkaian kehidupan dimana Dia, Sang Rabb hadir menolong dengan nyata. Coba buktikan sendiri.
No comments:
Post a Comment