Alhamdulillah, sejak dulu Allah membuat hati saya tidak tertarik dengan skema "passive income", yaitu kira ongkang-ongkang kaki saja maka uang akan mengalir terus.
Buat saya nilai seseorang itu justru ada pada kerja kerasnya. Uang itu bonus saja. Tapi kerja keras dan amal shalih hingga kita bersimbah keringat, air mata bahkan darah itu yang menjadi anak-anak tangga untuk kita mendekat kepada Allah dan menjadi bekal di alam berikutnya.
Dan kebahagiaan hidup itu sama sekali bukan pada banyaknya uang kok. Tidak sedikit kita lihat orang yang uangnya berlimpah tapi hidupnya tidak bahagia bahkan jadi depresi sampai bunuh diri.
Bagi saya, kebahagiaan itu terletak ketika kita mengerjakan apa yang Dia kehendaki. Di titik itu walaupun kita berpayah-payah dan lelah seharian tapi di akhir hari bisa menghela nafas sambil berdzikir "alhamdulillah", sudah saya kerjakan ya Allah, saksikanlah. Dan berkah-Nya terasa mengalir di hati. Sebuah tetes kebahagiaan yang tak akan dijumpai di semesta alam ini dimanapun juga.
Jalaluddin Rumi mengatakan, kalau cari pekerjaan, cari yang membuat hati kita sedemikian rupa bernyanyi. Jadi walaupun lelah, pegal-pegal, berpeluh keringat dan penat menjalaninya tapi hatinya puas.
Itu...
No comments:
Post a Comment