Being Flexible
Agar menjalani dinamika kehidupan dengan baik dan lancar saya belajar untuk selalu pasang kuda-kuda, bersiaga atas segala perubahan. Expect the unexpected.
Contohnya kejadian hari ini. Tiba-tiba jadwal mengantar Rumi untuk sepak bola hari ini dimajukan 15 menit. Padahal hari ini jadwalnya mepet sekali, saya dijadwalkan menjadi moderator di sebuah acara bedah buku online, dan terpaksa harus pamit lebih awal, which is awkward. Dan saya harus menelan rasa tidak enak dengan narasumber dan para peserta yang lain. Juga menelan kenyataan bahwa saya tidak bisa berlama-lama asyik mengikuti diskusi yang ada.
That's life. It is as it is. Dulu, kalau ada konflik kepentingan seperti ini saya akan cenderung bersikeras mempertahankan jadwal saya karena merasa sudah dijadwalkan jauh hari. Tapi lama-lama saya belajar mengalah untuk menang. Bahwa ketika saya mengorbankan kepentingan saya lillahi ta'ala, ada hal lain yang saya dapatkan. Sesuatu yang bahkan jauh lebih baik dari sekadar apa yang saya bayangkan.
Saya belajar bahwa nilai kehidupan itu ada ketika kita bisa memberi, bisa berkorban, bisa berbagi, bisa mengeluarkan apapun yang sebenarnya berupa amanah dan titipan-Nya. Memeras segenap potensi diri (wal ashr) hingga pada saat saya kembali menghadap-Nya semua sudah kering dibagi-bagikan. Semoga...
No comments:
Post a Comment