Seorang sahabat berbicara kepada saya, mengutarakan keinginannya untuk berthariqat - setelah mengetahui tahapan perjalanan menuju makrifatullah, yaitu syariat – thariqat – haqiqat – makrifat, bagaimana cara menemukan thariqat yang baik dan benar?
Guru saya seringkali mengingatkan bahwa hal yang paling mustahil di dunia ini adalah kalau kita mencari Allah, lalu Allah tidak menuntun. Dengan demikian saya yakin sekali kalau kita berbisik di hati kita yang terdalam memohon kepada-Nya agar senantiasa dituntun, maka kita tidak akan tersesat.
Sebaliknya, seseorang walaupun sudah mencapai tingkatan yang tinggi dalam beragama namun hatinya berpaling dari ikhlas mencari Allah semata, maka niscaya akan tergelincir, na’udzubillah.
Dalam sebuah buku Thariqah Tijaniyah ada hadis Rasulullah saw, dlm kitab Mizan al Qubra juz 1.”Sesungguhnya syariatku datang dengan membawa 360 thariqatan siapapun yang menempuh (salaka) salah satunya akan sampai.”
Jadi banyak sekali pilihan jalan menuju Allah, maka tidak pantas seseorang merasa dirinya paling benar thariqahnya, paling suci alirannya dan menganggap remeh kepercayaan atau agama lain. Lebih baik kita fokus pada pemurnian diri sendiri saja. Makin kita memohon agar ditunjukkan kepada jalan yang benar, yang haq, maka Allah yang akan memandu dengan indah ke mana kita harus berjalan. Insya Allah. []
(Referensi : Materi Serambi Suluk, Zamzam AJT, Jakarta 2008)
No comments:
Post a Comment