Berpetualang bertiga sama Elia (7thn) dan Rumi (5thn) naik kereta ke berbagai kota kecil di Belgia. It's spontaneous trip karena diajak Teguh Sugihartono papanya anak-anak yang sedang bike tour tiga malam lalu disergap rasa rindu keluarga katanya.
Walau di awal agak haroream alias enggan pergi lagi, karena kami baru saja pulang dari liburan di Perancis. Tapi kesempatan untuk menjelajah tempat-tempat yang baru sayang untuk dilewatkan. Lagipula selagi ada rezeki usia, kesempatan dan kemampuan.
Akhirnya bismillah, berbekal satu tas trolley combo-backpack dan satu tas kecil spiderman tempat menyimpan snacks. Pergilah dengan anak-anak naik-turun beberapa kereta, berjalan hampir 2km ke tempat tujuan tanpa internet, hanya mengandalkan peta manual, membaca sign boards dan tanya sana-sini kadang pakai bahasa isyarat, terutama memasuki Belgia yang berbatasan dengan Perancis dimana jarang ada yang berbahasa Inggris ataupun bahasa Belanda.
Selalu tertegun jika mengunjungi tempat baru dan memerhatikan aktivitas keseharian penduduknya secara sekilas. Bagaimana setiap manusia ada dalam genggamannya. Kehidupan yang telah mereka arungi, apa yang tengah dihadapinya serta masa depannya berada dalam genggaman Allah Ta'ala. Betapa hebatnya kita punya Tuhan yang mengetahui, merencanakan, memelihara bahkan menggenggam kehidupan setiap manusia. Aku ngurus dua anak saja sudah pegal-pegal. Ngga kebayang kuasa Sang Gusti. Allahu Akbar!
Sering membawa kesejukan tersendiri saat berjalan melihat dunia seperti ini, bahwa kita bagian dari peta besar rencana-Nya yang saling berhubungan satu sama lain. Dia Yang tidak hanya 'direcoki' oleh beragam keluhan dan permintaan kita yang tak ada habis-habisnya. Juga diminta oleh semua penghuni dunia dengan memanggil nama dan julukan yang berbeda-beda untuk-Nya. Bagaimanapun hanya ada satu Tuhan di alam semesta ini. That is pure logic. Karena kalau ada lebih dari satu Tuhan, pasti alam semesta tak akan seharmoni ini. Sama saja kalau ada dua pimpinan dalam sebuah perusahaan skala kecil saja sudah berantakan kebijakan yang dibuat.
Berjalan bersama anak-anak melintasi berbagai kota kecil di Belgia, singgah di stasiun-stasiun yang tak ada taksi di halaman kedatangannya. Berpeluh keringat sambil menenangkan anak yang mulai merengek kelelahan karena kita agak tersesat saat mencari penginapan. Sampai terkacir-kacir mencari wc karena si kecil kadung kebelet pipis. Semua bagian dari petualangan singkat yang mengesankan ini. Bagian dari pelajaran melihat dunia, agar tak terlalu terperangkap dalam tempurung pikiran kita. Merasa hidup nelongso atau masalah kita paling berat sedunia. Lagu klasik yang biasanya otomatis terputar di benak kita kalau kurang piknik.
Maka istirahatkan hati. Dikala jenuh, saat penat, ketika merasa "low energy". Bentangkan sajadah, mohon kekuatan dari-Nya. Dan biasanya Dia akan menurunkan jalan-jalan hiburannya yang berbeda untuk setiap orang. And for me personally, this spontaneous trip is definitely the reward 😊❤Alhamdulillah...
No comments:
Post a Comment