Friday, January 11, 2019

Agar Rumah Tangga Terjaga

“Kata-kata mbak tentang hati-hati memikirkan sesuatu nanti terwujud itu bener kejadian. Saya paling takut kalau suami nyeleweng sama perempuan lain. Jadi kalau suami pulang telat selalu saya berondong dengan pertanyaan ini-itu, handphone dia pun selalu saya cek kalau-kalau ada pesan macam-macam. Kami menikah baru dua tahun mbak, belum punya anak. Menginjak tahun ketiga apa yang saya takutkan itu jadi kenyataan. Suami mengaku sedang kepincut sama perempuan lain. Hancur hati saya, bumi yang saya pijak seperti ambles ke tanah. Kami bertengkar hebat. Salah satu kata yang saya ingat keluar dari suami saya saat kami bertengkar adalah “Habis aku cape kamu curigai terus, ya udah sekalian aja! “
Berbulan-bulan saya seperti mau mati rasanya. Akhirnya titik terang itu ada. Kami mulai baikan dan diberi momongan. Tapi saya belajar untuk mulai melepas pikiran buruk. Kiranya itu pelajaran juga agar saya bersih hati, husnudzan saja...”

*****
Membina rumah tangga itu tidak mudah. Makanya yang dipertaruhkan itu separuh “ad diin”. Dimana kalau “diin” nya lengkap itu baru awal mengenal Allah (awwaludiina ma’rifatullah).
Mursyid saya berpesan agar rumah tangga dijaga hati harus tawakal kepada Allah saja. Jangan bertumpu pada cinta semata yang bisa pudar, mengandalkan kecantikan atau ketampanan yang sementara, berpegang pada romantisme semu, atau hal-hal lain selain Dia, karena kunci sebuah rumah tangga kokoh adalah hadirnya Kuasa Allah yang mempersatukan dua insan yang berbeda itu. Kalau Allah jaga sebuah rumah tangga maka kalaupun yang menguji tingkat jin, dewa atau malaikat sekalipun pasti tak akan bergeming.
Laa hawla wa laa quwwata illa billah.

“Dan cukuplah Allah sebagai pelindung...” (QS An Nisaa [4]: 45)

No comments:

Post a Comment