“Kaidah suluk yang terpenting yang harus dipahami adalah bahwa kita tidak punya apa-apa!”
- Mursyid Zamzam AJT, 18 November 2018
- Mursyid Zamzam AJT, 18 November 2018
Kita lahir dalam bentuk raga yang dipinjamkan, dengan ruh dan jiwa yang dipinjamkan. Segenap kemampuan yang ada juga dipinjamkan. Kita bisa cerdas berpikir karena Allah pinjamkan kecerdasan itu. Kita bisa diberi kemampuan bergerak dan sigap dalam kehidupan karena Allah beri kecergasan itu. Karir yang melonjak sungguh pada hakikatnya bukan karena kita yang yang jago. Pintar menulis, memasak, bernyanyi, mencipta lagu, pandai berjualan semuanya Allah yang pinjamkan. Dan yang namanya pinjaman suatu saat harus dikembalikan kepada Yang Punya. Hidup kita, nafas kita, segenap harta juga anak-anak dan keluarga adalah amanah yang dipinjamkan. Buktinya tidak ada seorang pun yang kuasa mencegah saat perpisahan berupa kematian. Buktinya tidak ada seorang pun yang bisa merekayasa hidupnya agar dilahirkan dari orang tua tertentu di hari tertentu dan dengan memiliki sekian kemampuan tertentu. Faktanya kita adalah makhluk ciptaan, dan Dia adalah Sang Pencipta.
Pahamilah posisi ini, jangan sombong dengan kekayaan yang ada, jangan merasa lebih tinggi kedudukan karena kemampuan yang ada, jangan merasa diri lebih hebat dibanding yang lain, karena sifat bangga diri hanya cermin ketidaktahuan dirinya akan posisi diri. Oleh karena itu dikatakan “Hamba yang terpercaya adalah mereka yang mengembalikan semua kepada Allah Ta’ala”.
No comments:
Post a Comment