“Iman itu ungkapan tentang membenarkan.”
-
Imam Al Ghazali dalam Ihya ‘Ulumuddin
Jika kita membenarkan sesuatu berarti di dalamnya terkandung
unsur kesepakatan dengan sesuatu tersebut. Jika kita mengaku beriman kepada
Allah berarti sepakat dengan apa-apa yang Dia tetapkan. Karena yakin bahwa Allah
hanya menetapkan yang terbaik.
Mudah kiranya kalau sepakat dengan hal-hal yang cenderung
kita sukai. Tapi apakah kita sudah sepakat bahwa raga ini kurang-lebihnya di
mata kita adalah yang terbaik. Apakah kita menerima bentuk tubuh ini? Kita
terlahir dalam sebagai laki-laki atau seorang perempuan? Membenarkan bahwa kita
lahir dari orang tua yang terbaik? Dari keluarga yang terbaik? Menikah saat ini
dengan pasangan yang terbaik? Atau belum menikah pada saat ini adalah sesuatu
yang terbaik? Memiliki pekerjaan yang terbaik per saat ini? Dikaruniai anak
yang terbaik? Diberikan tubuh yang walau sakit-sakitan adalah yang terbaik?
Sejauh mana kita membenarkan terutama dalam hal yang bersifat ujian hidup, di
situ justru iman kita tengah diuji, tentang sejauh mana kita sepakat dengan
ketetapan-Nya.
No comments:
Post a Comment