Sesungguhnya aneka ragam kesulitan dan kesempitan dalam kehidupan adalah harta berharga manusia karena itu adalah saat dimana Allah ingin hadir mengenalkan Kuasa-Nya. Saat merasa tidak punya teman dan kesepian, saat merasa merindukan hadirnya seorang pasangan hidup, saat membutuhkan biaya pengobatan orang tua yang sedang sakit keras, saat tidak tahu harus membayar biaya sekolah anak bulan depan darimana dan berbagai ragam kesempitan hidup, itulah saat iman kita sedang di- ‘upgrade’, supaya seseorang semakin tidak tersapu oleh perubahan aliran kehidupan dan ajeg hatinya serta tidak ragu menatap masa depan.
Oleh karenanya tenang saja saat semua itu datang mengepung, toh semua datang dengan izin-Nya, maka sebenarnya hanya dengan izin-Nya pula semua itu hilang dan beres satu persatu. Sayangnya sebagian besar manusia luput melihat peran ‘tangan Tuhan’ dibalik keinginan yang terkabul, di balik doa yang diijaba, dibalik bantuan seseorang dan beragam pertolongan dalam kehidupan, karena belum apa-apa sudah panik duluan dan cenderung menyelesaikan masalah dengan mengandalkan bantuan horizontal sebelum terlebih dahulu memohon kepada-Nya. Akibatnya tidak bertambah pengenalan kepada siapa Rabbul ‘Aalamiin di balik dibukanya pintu kesempitan dan dilapangkannya kehidupan, karena memang yang dicari hanya semata solusi dari permasalahan yang dianggap menghalangi kebahagiaan dan ketenangan hidupnya.
Belajarlah setenang Ibrahim as yang saat itu masih muda ketika api yang tampaknya membinasakan mengepung badannya dan atas kuasa Allah api yang biasanya melumat apapun yang ia terjang malah terasa dingin bagi seorang hamba yang berserah diri hanya kepada-Nya, ia yang bahkan menolak tawaran pertolongan yang diberikan oleh salah satu malaikat tertinggi, Jibril as, dengan berkata “Biarlah Tuhanku yang menolongku.”
Apa api kehidupan yang tengah berada di hadapan kita, yang kita dibuat takut setengah mati karenanya itu? Tenang saja. Semua dalam genggaman Allah, seru Dia dari lubuk hati yang terdalam dan saksikan bagaimana Dia beraksi merespon panggilan tulus kita. Insya Allah.
No comments:
Post a Comment