Thursday, January 17, 2019

Mengoptimalkan ikhtiar itu wajib. Merencanakan kehidupan juga dianjurkan oleh Rasulullah saw. Yang harus berhati-hati adalah jangan hati kita bersandar kepada ikhtiar dan seluruh perencanaan kita secanggih dan sekuat apapun nampaknya, karena itu mencederai tauhid kita kepada Allah Sang Penguasa Alam Semesta.

Menjalani pelatihan tanggap bencana alam itu penting, tapi yang lebih penting lagi hati yang bermunajat kepada-Nya. Karena tidak ada satupun alat di bumi ini yang dapat mencegah gempa terjadi, bahkan tidak mampu memprediksikan dimana dan kapan bumi akan berguncang. Adapun bumi dan semesta alam ada dalam genggaman tangan-Nya. Kepada Dia-lah terlebih dahulu etikanya kita memohon pertolongan, baru setelah itu berikhtiar sekuat mungkin sebisa diri masing-masing.

Di sisi lain, banyak aspek dalam kehidupan yang kita jaga setengah mati. Agar rumah tangga tidak bubar, agar nasib anak-anak terjamin, agar orang tua dan sanak saudara terpenuhi kebutuhannya. Sah-sah saja melakukan berbagai upaya untuk merawat berbagai aspek yang membawa kita bahagia, akan tetapi ingat bahwa Allah Maha Kuasa, rumah tangga tenang, anak-anak dan keluarga sejahtera dan sehat saat ini semata-mata karena Dia saja yang menjaga, karena mudah jika Dia melepaskan satu simpul penjagaan-Nya saja maka berantakan rumah tangga yang sudah dibina berdekade lamanya sekalipun, anak-anak bisa terjerumus dalam masalah yang tak terduga, dan orang tua atau saudara dibuat kelimpungan dalam persoalan yang tidak juga usai.
Ayat QS Al Ahzab: 17 adalah peringatan yang disampaikan dalam sebuah kalimat tanya yang santun, sungguh sebuah pertanyaan retorik. "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (ketentuan) Allah jika Dia menghendaki bencana (keburukan) atasmu?"
Orang yang cerdik dan amanah adalah yang segera mengembalikan semua kesenangan dan titipan hidup ini kepada-Nya, agar bukan teguran keras berupa diambilnya sebuah kelezatan satu persatu agar meluluhkan hati yang membatu. Hal itu perlu dilakukan semata-mata karena Dia ingin memperkenalkan Dirinya. Wallahu'alam.



No comments:

Post a Comment