أَأَنْتُمْ تَخْلُقُونَهُ أَمْ نَحْنُ الْخَالِقُونَ
"Apakah kamu yang menciptakannya, atau Kami yang menciptakan?"
(QS Al Waqi'ah: 59)
Apakah karena semata-mata karena kepintaranmu kamu berhasil, atau Allah yang melapangkan semua itu dengan modal kepintaran yang Dia pinjamkan?
Apakah semata-mata karena kelihaianmu dalam berbisnis dan berkomunikasi hingga kamu bisa sukses, atau Allah yang melapangkan jalan bagimu dan menjadikan mudah bagimu untuk melakukan itu semua.
Apakah kamu patut merasa bangga dan tinggi hati dengan kecantikan atau ketampananmu atau berendah hati karena semua hal itu semata-mata pakaian sementara di dunia ini dari Sang Pencipta.
Penciptaan adalah wilayah kekuasaan Allah. Manusia tidak bisa mencipta kecuali memakai segenap kemampuan dan modal yang Allah amanahkan.
Dia tentu tak perlu pengakuan dari segenap ciptaan, karena bahkan jika semua makhluk membangkang dan merendahkanNya sekalipun tak akan berkurang seujung rambutpun kemuliaanNya.
Kepentingan kita menyadari siapa Sang Pencipta sesungguhnya justru untuk kebaikan kita sendiri, agar kita tidak jumawa, bangga hati, sombong ataupun sebaliknya merasa minder, putus asa dan terpuruk oleh sebuah "set back" atau episode kegagalan dalam kehidupan.
Stop playing God. Kita bukan pencipta kehidupan. Jika kita sadar ini maka pasang surutnya kehidupan tak akan terlalu menyeret kita dalam pusaran rasa gagal, bersalah, monder, bangga diri, ataupun sombong. Insya Allah.
No comments:
Post a Comment