Saturday, July 6, 2019

“Timbangan pada hari itu adalah kebenaran (al haq). Barangsiapa yang berat timbangan kebaikannya, maka mereka itu orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya, mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami” (QS. Al-A’raf [7]: 8-9).

Nanti di akhirat yang akan menambah poin timbangan kita bukan sekadar banyak amal, tetapi seberapa banyak kadar al haq yang telah kita raih. Karena bisa jadi seseorang amalnya banyak, sumbangsihnya luar biasa, dan kekaryaannya menggunung akan tetapi miskin dari al haq.

Lalu bagaimana cara meraup al haq?

Ibnu Arabi dalam Futuhat Makkiyah mengutip kata-kata bijak, "al haq hanya bisa menjadi jelas tatkala (gambaran) hamba telah musnah."
Jadi hal ini terkait dengan keikhlasan.
Semakin ikhlas kita mengerjakan sesuatu, bukan karena ingin dipuji, bukan karena ingin dipandang sukses, bukan karena mengharap ditolong kembali dsb. Maka saripati al haq akan menetes dalam qalbnya melalui segenap hal yang ia lakukan. Dalam pekerjaan sesederhana apapun.

Disinilah pentingnya meluruskan niat sebelum melakukan seluruh aktivitas atau mengambil keputusan, lalu sertai dengan basmallah, sertakan Ia dalam setiap langkah kehidupan. Karena itu adalah ketersambungan yang sangay didamba oleh Sang Pecinta dan yang dicinta.[]

No comments:

Post a Comment