Tuesday, July 9, 2019

Dalam suluk itu hal yang harus pertama diterima adalah keadaan yang Dia berikan. Setiap orang mempunyai rezeki dan ujiannya masing-masing yang tidak sama jenis dan kadarnya.

Terima tubuh kita, terima keluarga kita, terima rezeki kita per hari ini. Terima pekerjaan kita dan kerjakan kewajiban kita dengan baik. Terima pasangan kita dan hadapi dia dengan penyikapan yang terbaik dengan ikhlas, tanpa menuntut dia melakukan hal yang sama. Terima penyakit yang tengah melemahkan tubuh kita. Terima tabiat anak seperti itu. Terima perlakuan rekan kerja atau rekan bisnis yang seperti itu.

Kenapa harus diterima?

Karena semua yang telah mewujud menjadi takdir itu artinya sudah tercatat di dalam Lauh Mahfudz. Tidak ada yang manifest dan terjadi dalam alam kehidupan ini kecuali memang sudah tercatat disana jauh hari bahkan sebelum langit dan bumi terbentuk.

Apa artinya kalau hal itu tercatat di Lauh Mahfudz?

Artinya hal itu telah dirancang oleh Dzat Yang Maha Agung, Allah Ta’ ala dengan timbangan ilmu dan keadilan-Nya. Tanpa ada kontribusi dan campur tangan siapapun selain Sang Pencipta.
Jadi, siapa yang bisa menghargai kehidupan kita selain diri sendiri?

Adapun kebanyakan orang kakinya di sebuah garis tapi pikirannya kemana-mana. Sehingga tidak tercipta harmoni dalam dirinya sendiri.

Seharusnya, kalau dia memang orang yang betul beriman ia akan teguh dan gagah menerima takdir kehidupannya, karena itu adalah yang Allah berikan. Sebuah jalan satu-satunya yang akan menuntun seseorang ke iman yang tertinggi. Bukan dengan cara mengambil jalan orang lain.
Maka dalam suluk tidak boleh menoleh kiri-kanan. Ada hukumnya dalam Al Quran,

“Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, (sebagai) bunga kehidupan dunia, agar Kami uji dengan mereka (kesenangan) itu.Rezeki Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.” (QS Thaahaa [20]: 131)

- Adaptasi dari tausiyah Mursyid Zamzam AJ Tanuwijaya dalam kajian hikmah Al Quran, 17 Oktober 2010


No comments:

Post a Comment