Ujian kehidupan itu pasti datangnya. Karena ujian adalah
sarana pembersihan shadr dan relung-relung qalb kita. Allah Ta’ ala berfirman,
“ Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan…” (QS Al Baqarah [2]: 155)
Jadi, pasti akan ada kejadian yang tidak mengenakkan, pasti
akan mengalami musibah tertentu, pasti akan diuji dengan kelebihan harta,
kekuatan, kurang dan lebihnya adalah dari Allah dan semua itu adalah ujian akan
bagaimana seseorang berespon kepada aliran takdir Allah Ta’ ala yang suci dan
mensucikan itu. Apakah responnya masih terpuruk dalam kesedihan? Apakah masih
kurang sabar? Apakah masih balik marah? Apakah masih menyimpan dendam? Apakah
masih belum menerima takdir kehidupannya? Apakah semakin tenang hati? Apakah
menjadi kurang gelisah? Apakah menjadi semakin tawakal dan menyerahkan diri
serta segenap kehidupan kepada Allah? Semua itu hanya akan terbaca ketika
seseorang dipaparkan kepada sebuah medan ujian.
Sebagaimana seorang guru yang tengah mengajar segenap
muridnya tentang sesuatu, di akhir pelajaran sang guru bertanya, “ Anak-anak
apakah paham?” Lalu semua menjawab “
Paham!” Saat gurunya bertanya, “Apakah ada pertanyaan?” dan semua murid
terdiam. Maka ada dua kemungkinan: mereka paham betul atau belum paham tapi
bahkan tidak tahu mau bertanya apa. Maka cara paling efektif untuk mengetahui
tingkat penerimaan akal mereka terhadap apa yang diajarkan adalah melalui apa?
Yes, that’s right! Ujian.
Kita sebenarnya yang memerlukan ujian sebagai alat muhasabah,
membantu membaca kondisi dalam hati. Karena kalau Allah sudah tahu apa isi hati
manusia bahkan yang paling tersembunyi dan dalam yang bahkan yang bersangkutan
tidak paham itu ada. Dengan ujian ternampakkan kadar marah kita, kadar tawakal
kita, kadar sabar kita, kadar dengki kita, kadar musyrik kita dll.
“… Dan sampaikanlah kabar gembira (busyran) kepada
orang-orang yang sabar.”
Kunci menghadapi hadirnya gelombang ujian adalah sabar.
Penting karenanya untuk menelaah Allah Ta’ ala bicara apa tentang sabar, ada
103 kata sabar dalam Al Quran. Lalu apa kata junjungan Rasulullah Muhammad saw
tentang sabar. Pelajari, pahami dan amalkan rambu-rambu kesabaran, itulah
caranya.
Agar melalui ujian yang terjadi kita mendapatkan manfaatnya,
“ Mereka itulah yang memperoleh ampunan, dan rahmat dari
Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS Al Baqarah
[2]: 157) []
No comments:
Post a Comment