Monday, April 11, 2022

 Beberapa kali kejadian, bahwa kesialan dalam keseharian itu dipancing oleh kondisi hati kita.


Saya perhatikan polanya sama, berulang kali terjadi. Yaitu kalau saya kurang bisa meredam kekesalan dan emosi dan itu sampai terekspresi ke wajah bahkan sampai ke kata-kata, maka tak lama kemudian suka ada aja musibah menimpa.


Pernah suatu waktu sedang naik sepeda bawa sambing nenteng kantong plastik berisi dua buku yang mau dikembalikan ke perpustakan. Lalu entah bagaimana si cantolan  kantong plastik itu ketarik sama tangan kiri sehingga stang sepeda - tempat ia digantungkan pun ikut tertarik. Ya langsung oleh dan gubrak! Jatuh, padahal lumayan sepeda lagi melaju. Walhasil lutut kiri luka sampai celananya bolong tergesek jalanan. Sakitnya sih ngga seberapa, tapi malunya itu lho, pas di depan tetangga pula jatuhnya.🙈kontan bener...


Di lain waktu, pernah tak lama setelah misah-misuh sama suami gara-gara sebuah miskom saat saya antar si kecil les renang. Setelah itu biasanya bayar parkir mobil di mesin otomatis ya lancar-lancar aja selama ini juga. Tapi hari itu aneh bin ajaib, si tiket raib begitu saja. Aneh! Perasaan disimpan di tas. Cari-cari 5 menit ga ketemu. Balik menyusuri jalan yang dilalui, pun tak ada hasil. Belum cukup dengan itu, ketika saya mencoba menghubungi operator parkir pun tak ada yang angkat. Kok bisa ya...seumur-umur ga pernah mengalami hal seperti ini.


Saya sadar ihwal misah-misuh itu tadi, akhirnya sambil menunggu solusi keluar saya istighfar sepanjang waktu. Hati jadi lebih tenang. Begitu hati tenang, saya mendekati gerbang tempat keluar area parkir sambil tanpa membawa kartu. "Ya udah, kalau harus bayar denda sudahlah" saya berbisik dalam hati. Di dekat portal tempat parkir itu tak ada petugas, hanya ada mesin. Disitu ada tombol emergency untuk berbicara dengan petugas parkir, saya coba tekan tombol itu. Berharap kali ini ada yang angkat. Ternyata hanya hitungan detik terdengar suara ibu-ibu dari seberang.


"Kan ik u helpen?" (Ada yang bisa saya bantu?)


Saya jelaskan situasinya bahwa kartu parkir hilang setelah saya bayar di mesin automat,  sudah coba dicari tak ketemu.


Ibu itu cuma jawab, "Sudah bayar ya. Oke silakan terus" 


Pintu portal akhirnya terbuka, begitu saja. Dan saya  pulang tanpa harus membayar denda karena kartu hilang. Tapi saya sudah membayar dengan kegalauan hati dan kerepotan dengan sepenggal episode misah-misuh itu. Alhamdulillah ya Allah atas pengingatnya, semoga Engkau mengaruniakan hati yang sabar. Ga misah-misuh lagi...🙏

No comments:

Post a Comment