Wednesday, April 13, 2022

 PENYESALAN YANG TERSISA

Lelaki tua itu terbaring tak berdaya di atas ranjangnya.
Sendirian, tanpa kehadiran sang istri yang memutuskan berpisah dengannya.
Hanya ditemani si Mbok yang sesekali menyuapinya makan.
Di akhir hayatnya, lelaki yang dulu gagah perkasa, berpakaian perlente, mengendarai mobil Jaguar milyaran rupiah dan dikelilingi banyak perempuan cantik itu terlihat sangat menyedihkan.
Tak tercium lagi aroma parfum Maison Francis Kurkdjian yang satu botol isi 70 ml-nya bisa seharga 5 jutaan rupiah. Yang ada sekarang bau pesing dan nafas yang tak sedap. Hanya si Mbok yang telaten merawatnya dari hari ke hari. Anak istrinya terlalu sibuk mengurusi hartanya yang memang banyak itu.
Si lelaki tua mulai menyesali kehidupannya dulu. Selama 3 dekade bekerja keras dan berfoya-foya. Work hard play hard. Lupa mengurus keluarga. Ibadah pada Tuhan apalagi. Dia bahkan sudah lupa membaca surat-surat yang dulu pernah ia baca saat shalat.
Tiga dekade yang berlalu begitu saja.
Sementara kematian terasa begitu dekat.
Kebugaran tubuhnya hilang berangsur-angsur, nampaknya ruh pun tak lama lagi akan meninggalkan dirinya.
Dia mulai berpikir akan alam lama yang akan dijalaninya selama beratus bahkan beribu tahun. Tiga puluh tahun dibandingkan ratusan tahun?!
"Ah, i should have known better" keluhnya dalam hati.
Tak perlu otak cemerlang seorang businessman untuk menghitung mana hal yang harus lebih diutamakan dan membawa lebih banyak keuntungan.
Sekarang nasi sudah menjadi bubur.
Tinggal penyesalan yang tersisa.
Ia mencoba mengejar melalui sisa-sisa nafasnya yang terakhir.
Berharap masih ada celah ampunan baginya.
Ampunan atas segala dosa, khilaf dan kelalaiannya selama ini.
Ampunan karena ia terlalu fokus memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya, tak terlalu peduli dengan sekitar.
Ampunan karena ia sekian lama mengabaikan Tuhan.
Tinggal penyesalan yang tersisa.
Coba kalau aku lebih banyak meluangkan waktu bersama keluarga.
Coba kalau aku lebih banyak ibadah dan berderma.
Coba kalau aku lebih banyak meluangkan waktu dengan teman-teman sejatiku.
Coba kalau...coba kalau...
Tinggal penyesalan yang tersisa.
Getir
Pahit
Tapi ia harus hidup dengan itu.
Harus hidup dengan sekian pilihan dan keputusannya di masa lalu.
Masih ada asa.
Selagi nafas masih ada.
Berharap rahmat-Nya.
12 Ramadhan 1443 H

No comments:

Post a Comment