Dulu sempat didoktrin waktu belajar agama di bangku SMA.
"Pokoknya de, tujuan kita hidup adalah meraih ridho Allah"
Waktu saya tanya lebih lanjut apa sih maksudnya ridho Allah itu, jawabannya kemana-mana sampai tak berbekas di hati. Dari jawaban kewajiban mengerjakan seluruh syariat sampai jawaban yang bersifat utopia seperti mendirikan khilafah Islam, sambil membangunkan nostalgia masa kejayaan Islam zaman dulu. Duh, kayanya kok jauh dari apa yang saya hadapi dalam keseharian. Itu yang saya rasakan saat itu.
Sementara yang saya butuhkan adalah jawaban praktis atas dimana ridho Allah ketika saya harus rajin belajar saat itu, that kepada orang tua. Bagaimana meraih ridho Allah kemudian setelah berumah tangga, melepas karir dan tenggelam mengurus anak.
Maka saya bersyukur bisa menemukan guru ngaji yang memberikan jawaban jitu ihwal apa ridho Allah itu.
Begini formulanya, sangat sederhana:
Jika kita ridho kepada semua hal yang Allah timpakan kepada kita, itu adalah tanda Allah sedang meridhoi kita.
As simple as that.
Andai kira ridho dengan ketetapan-Nya, ridho dengan takdir-Nya, ridho dengan pembagian dari-Nya, maka berbahagialah. Itu tanda kita mendapatkan ridho-Nya.
No comments:
Post a Comment